Jawapes Surabaya - Polda Jatim mengamankan ratusan orang yang disinyalir telah bertindak anarkis dan membuat onar disaat melakukan aksi demo menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya dan sekaligus dilakukan pendataan.
Mulai pagi hingga sampai sore hari, tampak terlihat antrian ratusan orang tua di Mapolda Jatim untuk menjemput anak mereka sambil menunggu giliran pendataan terlebih dulu oleh pihak Kepolisian setelah itu baru bisa pulang ke rumah.
Dalam hal ini, Kapolda Jatim Irjen Pol. Moch. Fadil Imran, melihat secara langsung proses pemeriksaan terhadap ratusan pemuda yang telah diamankan setelah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemarin (8/10).
Kapolda Jatim Irjen Pol. Moch. Fadil Imran, menyampaikan, silahkan menyampaikan pendapat, kami polisi akan mengawalnya. "Tapi, saya tidak akan mentoleransi siapapun yang melakukan tindakan anarkis dengan membakar fasilitas umum (Fasum), merusak kendaraan-kendaraan milik Polri maupun masyarakat," lanjut Kapolda Jatim, (9/10/2020).
"Saya yakin bahwa yang melakukan itu bukan mahasiswa, pelajar maupun buruh melainkan mereka yang sengaja memprovokasi dengan memiliki niat ingin melakukan pengerusakan sebab kita semua tidak ingin Kota Surabaya yang indah dengan tamannya yang hijau ini dirusak oleh orang-orang yang memang tidak mau bertanggung-jawab," jelasnya.
"Saya berharap kepada kedua orang tua supaya bisa menasehati kepada anak-anaknya setelah sampai di rumah, apabila diajak untuk melakukan unjuk rasa dengan maksud dan tujuan tidak jelas maka tidak usah ikut," tuturnya.
Disamping itu pula, semalam kita sudah melakukan rapid test dan swab, bagi mereka yang reaktif langsung kami swab dan bagi mereka yang positif langsung dirawat ke Rumah Sakit Bhayangkara. Bagi anak-anak yang saya pulangkan ini masih ada keluhan, "silahkan bisa kembali lagi ke Mapolda Jatim, nantinya kita lakukan perawatan," terangnya.
Kapolda Jatim menegaskan, "Saya pulangkan ini untuk mencegah supaya jangan terjadi klaster Covid-19, sebab Jawa Timur sudah memasuki zona orange dan kuning artinya kita sudah keluar dari zona merah, jangan lagi Jawa Timur ini kita buat menjadi zona merah supaya kita bisa cari makan dan perekonomian juga bisa bergerak".
Bagi mereka yang anarkis, saya akan tetap proses, hal ini sebagai pembelajaran kalau mereka melakukan hal yang sama, tandasnya.
Setelah menemui ratusan orang tua kemudian Kapolda Jatim membagikan masker dan serta beberapa vitamin kepada orang tua agar diberikan kepada anak-anaknya saat tiba di rumah untuk diminum agar imunnya tinggi.
(Dedy)
Pembaca
Posting Komentar