Jawapes Sidoarjo - Sekitar 50 orang yang mengatasnamakan PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) melakukan aksi demo damai dengan mengambil tema "Bersholawat Bersama" terkait penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Kabupaten Sidoarjo, Kamis (15/10/2020).
Aksi damai yang dipimpin ketua PC PMII Sidoarjo, M. Burhanul Muklasoni ini ditemui ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, Usman didampingi anggota DPRD Fraksi PKB, Dhamroni Chudlori, anggota Polresta Sidoarjo dan Satpol PP ini berjalan kondusif.
Adapun komitmen bersama yang ditandatangani ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo dan ketua PC PMII Sidoarjo tersebut berisi :
1. Bersama-sama untuk selalu menjaga kondusifitas, Kamtibmas dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo.
2. Bersama-sama komitmen untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja karena tidak mencerminkan dan tidak berazaskan ideologi Pancasila terutama sila ke 5, serta lebih mementingkan kemaslahatan korporasi dan pihak oligarki daripada kemaslahatan buruh dan rakyat terutama dalam hal ketenagakerjaan, lingkungan, sumber daya alam dan pendidikan.
3. Bersama-sama komitmen untuk memikirkan dan menjalankan langkah-langkah konkrit dalam menangani dan menanggulangi covid-19 di Kabupaten Sidoarjo.
4. DPRD Sidoarjo akan terus melibatkan OKP, ormas, pemuda, serikat pekerja dan pihak-pihak lainnya tentang kebijakan ataupun peraturan daerah dan permasalahan yang muncul demi kemaslahatan masyarakat banyak serta selalu membuka diskusi publik dalam proses perancangan, pengajuan ataupun pengesahan.
Usai menyampaikan orasinya, ketua PC PMII Sidoarjo, M. Burhanul Muklasoni mengatakan bahwa aksi demo kedua ini dilakukan sebagai bentuk komitmen penolakan adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja.
"Kita juga berharap agar pemerintah pusat supaya segera menerbitkan Perpu sebagaimana bentuk perlindungan kepada rakyat dari UUCK dan segera mencabut UUCK tersebut," terangnya.
Sementara, ketua DPRD Sidoarjo, Usman menyampaikan akan meneruskan aksi damai yang dilakukan PMII Sidoarjo ke DPR RI dan Presiden Joko Widodo agar menjadi sebuah atensi untuk diperhatikan.
"Karena aspirasi penolakan UUCK ini bukan hanya di Sidoarjo saja, tapi di seluruh Indonesia. Dengan begitu nantinya akan dapat sebagai bahan pertimbangan. Di Sidoarjo sendiri, aksi penolakan UUCK ini sudah yang ketiga kalinya. Sedangkan untuk penyampaian ke pusat, kemungkinan minggu depan akan dilaksanakan," pungkas Usman.(tyaz)
View
Posting Komentar