PemDes Mentoro Pacitan Siaga 1, Hadapi Pemudik Ditengah Pandemi Covid-19

Jawapes Pacitan - Pandemi covid-19 menjadi alasan para perantau yang ada di beberapa daerah mudik lebih awal. Situasi dan kondisi tersebut membuat pemerintah Desa Mentoro harus bekerja ekstra mencegah penyebaran covid-19.

Pemerintah Desa (Pemdes)  tak bisa melarang warga perantau dengan keras untuk pulang kampung ditengah pandemi covid-19. Kaur TU dan Umum Wayan Diana mengaku Pemdes yang juga sudah membentuk Relawan Desa Tanggap Covid-19 serta membuat Posko Tanggap Covid-19 sudah menyiapkan beberapa strategi dalam mengantisipasi covid-19 dari para pemudik.

"Kami sebenarnya sudah paham himbauan Bupati terkait warga yang merantau untuk tidak pulang kampung dulu. Kalau mudik kemudian membawa corona maka wabah semakin melebar," kata Wayan, Rabu (8/4/2020).

Dalam upaya pencegahan tersebut,  data pemudik/ pendatang di Desa Mentoro yang sudah masuk per tanggal 7 April 2020  diperkirakan sekitar 51 warga, selesai dipantau 22 orang, kembali kealamat asal 5 orang, dan masih masa pantau 24 orang.

Wayan mengatakan, pemudik yang datang ke Desa mentoro  diberikan arahan agar mengkarantina diri selama 14 hari dirumah.

"Bagi Kasun sampai Rt sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, selalu keliling untuk mendatangi warganya dalam pendataan," kata Wayan Diana.

Menurut Wayan, strategi tersebut akan berjalan efektif jika semua pihak aktif membantu pemerintah dalam mencegah sebaran covid-19.

Pemdes pun juga sudah mendirikan posko, lanjut Wayan, akan dibangun hingga tingkat Rt dan Rw. Pendatang yang lolos di posko tingkat Desa akan didata oleh petugas posko tingkat Rt dan Rw.

"Bagi pendatang yang merasakan gejala covid-19 dengan indikasi panas batuk sesak nafas diminta untuk segera memberi informasi ke puskesmas. Nanti pihak puskesmas akan menindaklanjuti apakah harus dirujuk atau cukup istirahat di rumah," kata Wayan.(tim)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama