Kepedulian Pengusaha Hotel atas Mewabahnya Virus Corona

Chrismilia atau Cik Nonik

Jawapes Pacitan - Cemas, khawatir, gundah, resah, gelisah bercampur aduk didalam pikiran, mungkin itu yang dirasakan banyak orang di saat kondisi seperti ini.

Setiap hari berita dimedia massa tidak lagi memberikan kenyamanan malah justru bikin deg - deg seer. Kadang kala muncul informasi  diwarnai hoaks sekaligus simpang siur,  justru tidak membuat suasana batin jadi lebih baik. Sulit rasanya untuk tetap berpikir positif ditengah kecemasan global ini.

Salah satu pemilik Hotel Srikandi Chrismilia yang karib dipanggil Cik Nonik ikut menyuarakan, virus corona itu memang wabah yang menakutkan atau bencana bagi kita, tapi ditengah - tengah bencana itu banyak hal - hal positif juga yang ditimbulkan.

"Masyarakat mulai menggunakan pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa demi membela kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani," kata Cik Nonik.

Lanjut Cik Nonik, banyak masyarakat saling bergandeng tangan serta introspeksi diri untuk tinggal dirumah. Artinya kita sudah mampu saling memperhatikan tanpa melihat status.

"Saya merasa terharu dan terpanggil melihat banyak bermunculan para relawan merealisasikan gotong royong, saling memberi dan membantu, saling patungan atau memberikan sebagian rizkinya untuk pengadaan masker, penyemprotan desinfektan," ucapnya.

Sampai hari inipun semakin banyak penggerak - penggerak positif di masyarakat kita yang menunjukan bahwa kita itu punya kepedulian terhadap sesama dan itu luar biasa.

Disisi lain Kang Awan sebagai warga biasa berkenan memberikan pemahaman terkait hal-hal baik yang dapat dipetik dari kejadian wabah corona. Kang Awan mengatakan,  mungkin benar apa yang dikatakan orang bijak bahwa bumi tengah beristirahat.

"Saya melihat akhir -akhir ini semuanya, baik dari kalangan manapun mulai meningkatkan perhatian dan kepedulian, sebelum wabah corona, menjaga kebersihan tangan sering kali diabaikan orang, padahal anjuran mencuci tangan demi kesehatan sudah pernah diajarkan sejak kecil, bahkan lewat lagu kanak-kanak," ucap Kang Awan.

Namun anjuran tersebut sering diabaikan atau tidak terlalu diindahkan, betul tidak? Tanya Kang Awan dalam penegasannya. Sekarang semua saling mengingatkan cuci tangan, bahkan sekarang dimanapun disediakan air beserta sabun cuci.

"Dalam menghadapi tragedi kemanusiaan seperti ini sifat sosial manusia muncul dalam berbagai tindakan solidaritas dan kebersamaan, keharusan menjaga jarak guna mencegah penularan virus tidak menghalangi siapapun tetap saling berbagi rasa," ujarnya.

Berbagi inisiatif untuk saling menguatkan pada masa-masa sulit ini juga muncul dikalangan dunia usaha, meskipun usahanya terkena imbas krisis karena virus corona, para pengusaha menilai sudah saatnya sekarang yang tepat untuk give back to the society.(tim)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama