Jawapes Surabaya - Bel tanda istirahat berakhir pun mulai berbunyi ada yang yang menarik di ruang yang kelas khusus siswa perempuan sekolah luar biasa Alfa Kumara Wardana. Seorang siswa laki-laki bertubuh gemuk ikut masuk ke ruangan tersebut ternyata hal ini sudah lumrah terjadi. Siswa yersebut Adit begitu ia biasa disapa terlihat begitu nyaman berada dekat dekat Bu krismijatin. Kemanapun beliau pergi pasti Adit akan mengikutinya. Guru-guru lainpun berkata "Bu Kris adalah pawang Adit siswa dengan gangguan mental Down Sindrom Plus begitu menuruti apa yang bu krismijatin katakan". Adit adalah salah satu siswa LBK (Loka Bina Karya) yang merupakan wadah bagi para Tuna Grahita. Pasca lulus SMA nama Adit termasuk salah satu siswa yang cukup lama.
Nelly (Nenek lincah) mungkin julukan itu sungguh pas untuk disandang oleh ibu krismijatin. Dedikasi dan keikhlasan sebagai seorang pendidik agaknya dapat dijadikan sebuah contoh atau panutan. Bertahan hingga 28 tahun. Sebagai pengajar anak anak berkebutuhan khusus bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan kasih sayang yang amat luar biasa agar anak didiknya dapat merasa nyaman bisa terpenuhi Kebutuhan jasmani dan rohaninya. Bagi seorang yang yang memiliki kekurangan seperti Adit sosok seorang ibu krismijatinlah yang dia perlukan.
Berperan sebagai seorang guru sekaligus Ibu bagi para siswanya, merupakan suatu kesenangan tersendiri bagi beliau nya ketika ada salah seorang yang muridnya yang bisa melakukan apa yang sudah diajarkan. Beliaunya merasa bangga bahkan Bu Krismijatin tak jarang memberikan Reward berupa kue bakan kacang untuk para siswanya yang berhasil mengerjakan tugasnya begitu sederhana. Namun makna yang terkandung dibalik Segenggam kacang yang dia bagikan itu begitu luar biasa. Beliau hanya mencoba mengajarkan rasa saling berbagi Dan menikmatinya saat kita dihargai.
Di masa tua pun ia bersama suaminya bapak J.S.A Wiyanto yang juga merupakan seorang guru masih berusaha untuk tetap memberikan Dedikasinya terhadap pendidikan. Sebuah sebuah sekolah yang luar biasa dinamai yang ia namakan sekolah "TUNAS KASIH", didirikannya. Bisa dikatakan bahwa wanita yang memulai perjalanannya sebagai pendidik sejak 1983 ini, benar-benar tidak bisa terpisahkan dengan pendidikan.
" Saya bekerja tanpa pamrih.. ikhlas.. semaksimal mungkin. Entah sampai kapan saya harus tetap mencurahkan kasih sayang ini, buat anak anak didik saya. Semua saya serahkan pada mereka, bila masih membutuhkan saya. Saya akan tetap mengabdi demi anak bangsa dan dunia pendidikan yang lebih baik". Ucap Bu Krismijatin sambil berkaca kaca matanya. Mungkin terharu mengenang memori anak didiknya pada tahun itu.
Gambaran pendidikan yang memberikan inspirasi.
Karya Isa Ansori
Dewan Pendidikan Jawa Timur. (1997/1998)
Di tulis kembali oleh Cak Santoso. (senin 17/02/2020).
(C San).
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments