Jawapes Banyumas - Komandan Korem 071/Wijayakusuma, Kolonel Kavaleri Dani Wardhana S.Sos., M.M., M.Han Pimpin upacara pemberangkatan jenazah Sersan Satu (Sertu) Anumerta Dita Ilham Primojati untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden, Selasa (18/2/2020).
Dita Ilham Primojati merupakan prajurit yang gugur saat Helikopter MI-17 milik TNI AD yang ditumpanginya jatuh di Papua. Ribuan pelayat yang terdiri dari TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara serta masyarakat ikut menghadiri pemakaman Dita I.P yang dilaksanakan secara militer. Sebagai Inspektur upacara Kolonel CPN Heri Kriswanto dari Kabengkus Penerbad Skuadron 31/Serbu Semarang.
Anumerta Dita I.P merupakan 1 dari 12 korban jatuhnya Helikopter di Oksibil, Pegunungan Bintang Papua.
"Kami ikut belasungkawa terhadap almarhum Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati dan kepada keluarga diberi ketabahan. Saya mengajak warga untuk memaafkannya," kata Heri Kriswantoro.
Tembakan Salvo mengiringi pemakaman jenazah Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati. Prosesi pemakaman ini berjalan haru, terlebih sang kakak Dita Ibnu mengumandangkan Adzan. Derai tangis keluarga dan warga Kemutug Kidul saat perlahan peti jenazah Dita masuk ke dalam liang lahat.
Inspektur upacara membacakan riwayat hidup singkat korban, hingga gugur saat menjalankan tugas pada 28 Juni 2019 lalu. Sebelumnya Helikopter MI-17 yang ditumpangi Anumerta Dita Ilham, salah satu kru MI-17 dari skuadron 31 serbu Penerbad hilang kontak di Papua. Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan dilanjutkan ke Distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan Indonesia – Papu Nugini, hilang kontak karena mengalami kecelakaan namun setelah kurang lebih 8 bulan yaitu sejak 18 Juni 2019 tidak dapat ditemukan.
Sebanyak 12 penumpang ditemukan sudah gugur, tidak jauh dari bangkai serpihan pesawat. Mereka terdiri dari tujuh kru dan lima anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG.
Dita Ilham sudah 5 tahun bergabung di Skuadron 31/Serbu Semarang pada Satuan Penerbang Angkatan Darat. Sejumlah wilayah pernah menjadi tempat tugas Ilham yang bertugas sebagai teknisi pesawat atau avionic, termasuk di Papua.
Dita Ilham yang sudah bertunangan dan berencana menikah pada awal tahun 2020 ini, namun kecelakaan menimpanya hingga meregang nyawanya.
Subandi selaku Ayah almarhum, mengaku senang dengan ditemukannya jenazah anaknya yang sudah 8 bulan dalam pencarian.
"Walaupun hasil yang kami harapkan anak bisa selamat, tapi Allah menakdirkan Dia dipanggil lebih dulu kami ikhlaskan, anak kami semoga bisa di terima disisinya dan di tempatkan di tempat yang lebih baik," katanya.(tim)
View
Dita Ilham Primojati merupakan prajurit yang gugur saat Helikopter MI-17 milik TNI AD yang ditumpanginya jatuh di Papua. Ribuan pelayat yang terdiri dari TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara serta masyarakat ikut menghadiri pemakaman Dita I.P yang dilaksanakan secara militer. Sebagai Inspektur upacara Kolonel CPN Heri Kriswanto dari Kabengkus Penerbad Skuadron 31/Serbu Semarang.
Anumerta Dita I.P merupakan 1 dari 12 korban jatuhnya Helikopter di Oksibil, Pegunungan Bintang Papua.
"Kami ikut belasungkawa terhadap almarhum Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati dan kepada keluarga diberi ketabahan. Saya mengajak warga untuk memaafkannya," kata Heri Kriswantoro.
Tembakan Salvo mengiringi pemakaman jenazah Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati. Prosesi pemakaman ini berjalan haru, terlebih sang kakak Dita Ibnu mengumandangkan Adzan. Derai tangis keluarga dan warga Kemutug Kidul saat perlahan peti jenazah Dita masuk ke dalam liang lahat.
Inspektur upacara membacakan riwayat hidup singkat korban, hingga gugur saat menjalankan tugas pada 28 Juni 2019 lalu. Sebelumnya Helikopter MI-17 yang ditumpangi Anumerta Dita Ilham, salah satu kru MI-17 dari skuadron 31 serbu Penerbad hilang kontak di Papua. Helikopter tersebut sebelumnya terbang ke distrik Okbibab akan dilanjutkan ke Distrik Oksibil untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit di pos perbatasan Indonesia – Papu Nugini, hilang kontak karena mengalami kecelakaan namun setelah kurang lebih 8 bulan yaitu sejak 18 Juni 2019 tidak dapat ditemukan.
Sebanyak 12 penumpang ditemukan sudah gugur, tidak jauh dari bangkai serpihan pesawat. Mereka terdiri dari tujuh kru dan lima anggota Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 725/WRG.
Dita Ilham sudah 5 tahun bergabung di Skuadron 31/Serbu Semarang pada Satuan Penerbang Angkatan Darat. Sejumlah wilayah pernah menjadi tempat tugas Ilham yang bertugas sebagai teknisi pesawat atau avionic, termasuk di Papua.
Dita Ilham yang sudah bertunangan dan berencana menikah pada awal tahun 2020 ini, namun kecelakaan menimpanya hingga meregang nyawanya.
Subandi selaku Ayah almarhum, mengaku senang dengan ditemukannya jenazah anaknya yang sudah 8 bulan dalam pencarian.
"Walaupun hasil yang kami harapkan anak bisa selamat, tapi Allah menakdirkan Dia dipanggil lebih dulu kami ikhlaskan, anak kami semoga bisa di terima disisinya dan di tempatkan di tempat yang lebih baik," katanya.(tim)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments