Jawapes Pacitan - Proyek yang ada di Kabupaten Pacitan terkait pembangunan pelabuhan niaga Teluk Gelon yang berada di Desa Kembang mendapat pengawalan khusus dari anggota DPRD Komisi IV Pacitan.
Ketua Komisi IV Bidang Pembangunan, Pujo Setyohadi menuturkan tentang kisah perjuangan dalam mengawal proses pengajuan pembangunan pelabuhan niaga Gelon yang terbilang sukses, kepada awak media di Kantor DPRD Pacitan, Rabu (19/2/2020).
"Terkait dengan Green Design pelabuhan niaga yang pernah menjadi gagasan pemerintah dibawah Komando Presiden SBY dalam rangka mendorong Kabupaten Pacitan, kemudian bekerja sama dengan Kabupaten sekitarnya antara lain Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Wonogiri dan Wonosari dalam rangka mempercepat pertumbuhan dalam hal untuk pengangkutan, maka dibuatlah Pelabuhan Niaga Delon," ucap Pujo.
Pujo menjelaskan bahwa proses pengerjaannya berawal dari tahun 2013 sampai 2018, namun di tahun 2014 kemarin sempat berhenti. Setelah pergantian pemerintahan, kemudian Kementrian Perhubungan Laut mengadakan peninjauan kembali.
"Dengan berhentinya pelabuhan Gelon itu membuat perubahan judul dari Design Engineering yang terkait dengan Detail Engineering Design (DED) maka harus ada perubahan," ucapnya.
Dengan adanya peninjauan kembali maka yang terkait dengan pelabuhan Gelon ini juga ada pengalian artinya dari Niaga menjadi perintis.
"Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan selaku penyelenggara eksekutif dan legislatif terus mendorong untuk berkoordinasi dan kemarin rombongan Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah sudah diterima di komisi V DPR RI pada tahun 2016," kata Pujo.
Pada tahun 2019 Pemerintah Jokowi melalui Perpres nomor 80 tahun 2019 yang bertepatan degan pembangunan perintis Gelon, akan dialokasikan penganggaran lagi yaitu pada posisi pembagunan jalan yang aksesnya menuju pelabuhan Gelon dan dermaga.
"Untuk akses jalan tersebut alokasi penganggarannya sekitar kurang lebih 80 miliyar kemudian pada posisi pembangunan dermaga kurang lebih 50 miliyar, itupun tergantung dalam proses perpres ini dan sebenarnya semua itu untuk percepatan pembangunan selingkar wilis dan jalur selatan," sambung Pujo.
Ada usulan yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi tentunya Pacitan juga tergabung dalam proses itu, hanya saja tindak lanjutnya nanti dari perencanaan yang baik dan siapapun yang terlelang akan dilaksanakan oleh pusat.
"Kami dan Bapeda, PUPR, Perkim, Perhubungan Kabupaten Pacitan sudah melakukan konsultasi ke Kementrian Perhubungan Laut dan diterima dengan baik oleh Direktur Perhubungan Laut.
Himbauan Pemerintah Pusat kepada Pemda bahwa aset tanah yang berupa sertifikat harus segera diserahkan Ke Mentri Perhubungan Laut, jelas Pujo.
Anggota komisi IV Sediono menambahkan, Kami hanya mendorong kepada Pemerintah Daerah melalui OPD apa yang sudah kami upayakan bersama anggota yang berjumlah 13 orang.
"Manakala nanti ada pengerjaan dilapangan tentunya fasilitas yang diperlukan oleh pengondisian jasa dalam rangka menuntaskan pekerjaan baik pembagian jalan maupun dermaga tentunya bisa melibatkan masyarakat sekitar dan juga memakai sumber daya yang kita miliki," kata Sediono.
Tambahan lagi dari anggota Komisi IV Hariawan mengatakan, Kami berusaha pelabuhan Gelon ini betul - betul yang dulunya niaga sekarang ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan penampung, artinya dengan adanya pelabuhan ini harapannya regulasi perekonomian akan semakin berkembang.
"Usaha Kami tidak akan berhenti sampai dari sini, akan tetapi kami akan terus berjuang sampai pelabuhan Gelon terwujud, ujarnya.(tim)
View
Ketua Komisi IV Bidang Pembangunan, Pujo Setyohadi menuturkan tentang kisah perjuangan dalam mengawal proses pengajuan pembangunan pelabuhan niaga Gelon yang terbilang sukses, kepada awak media di Kantor DPRD Pacitan, Rabu (19/2/2020).
"Terkait dengan Green Design pelabuhan niaga yang pernah menjadi gagasan pemerintah dibawah Komando Presiden SBY dalam rangka mendorong Kabupaten Pacitan, kemudian bekerja sama dengan Kabupaten sekitarnya antara lain Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Wonogiri dan Wonosari dalam rangka mempercepat pertumbuhan dalam hal untuk pengangkutan, maka dibuatlah Pelabuhan Niaga Delon," ucap Pujo.
Pujo menjelaskan bahwa proses pengerjaannya berawal dari tahun 2013 sampai 2018, namun di tahun 2014 kemarin sempat berhenti. Setelah pergantian pemerintahan, kemudian Kementrian Perhubungan Laut mengadakan peninjauan kembali.
"Dengan berhentinya pelabuhan Gelon itu membuat perubahan judul dari Design Engineering yang terkait dengan Detail Engineering Design (DED) maka harus ada perubahan," ucapnya.
Dengan adanya peninjauan kembali maka yang terkait dengan pelabuhan Gelon ini juga ada pengalian artinya dari Niaga menjadi perintis.
"Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan selaku penyelenggara eksekutif dan legislatif terus mendorong untuk berkoordinasi dan kemarin rombongan Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah sudah diterima di komisi V DPR RI pada tahun 2016," kata Pujo.
Pada tahun 2019 Pemerintah Jokowi melalui Perpres nomor 80 tahun 2019 yang bertepatan degan pembangunan perintis Gelon, akan dialokasikan penganggaran lagi yaitu pada posisi pembagunan jalan yang aksesnya menuju pelabuhan Gelon dan dermaga.
"Untuk akses jalan tersebut alokasi penganggarannya sekitar kurang lebih 80 miliyar kemudian pada posisi pembangunan dermaga kurang lebih 50 miliyar, itupun tergantung dalam proses perpres ini dan sebenarnya semua itu untuk percepatan pembangunan selingkar wilis dan jalur selatan," sambung Pujo.
Ada usulan yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi tentunya Pacitan juga tergabung dalam proses itu, hanya saja tindak lanjutnya nanti dari perencanaan yang baik dan siapapun yang terlelang akan dilaksanakan oleh pusat.
"Kami dan Bapeda, PUPR, Perkim, Perhubungan Kabupaten Pacitan sudah melakukan konsultasi ke Kementrian Perhubungan Laut dan diterima dengan baik oleh Direktur Perhubungan Laut.
Himbauan Pemerintah Pusat kepada Pemda bahwa aset tanah yang berupa sertifikat harus segera diserahkan Ke Mentri Perhubungan Laut, jelas Pujo.
Anggota komisi IV Sediono menambahkan, Kami hanya mendorong kepada Pemerintah Daerah melalui OPD apa yang sudah kami upayakan bersama anggota yang berjumlah 13 orang.
"Manakala nanti ada pengerjaan dilapangan tentunya fasilitas yang diperlukan oleh pengondisian jasa dalam rangka menuntaskan pekerjaan baik pembagian jalan maupun dermaga tentunya bisa melibatkan masyarakat sekitar dan juga memakai sumber daya yang kita miliki," kata Sediono.
Tambahan lagi dari anggota Komisi IV Hariawan mengatakan, Kami berusaha pelabuhan Gelon ini betul - betul yang dulunya niaga sekarang ditingkatkan statusnya menjadi pelabuhan penampung, artinya dengan adanya pelabuhan ini harapannya regulasi perekonomian akan semakin berkembang.
"Usaha Kami tidak akan berhenti sampai dari sini, akan tetapi kami akan terus berjuang sampai pelabuhan Gelon terwujud, ujarnya.(tim)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments