Jawapes Surabaya - Sebagai pusat tata niaga terbesar setelah Jakarta. Surabaya menjadi kota yang sangat penting sebagai barometer politik di Indonesia. Selain itu, Pilihan Wali Kota Surabaya adalah hajatan tingkat dua terbesar se-Indonesia dari sisi kota strategis lainnya. Lantas, kenapa Pilwalkot Surabaya menjadi begitu penting.?.
Surabaya telah tumbuh menjadi kota yang mendunia. Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma, Surabaya menerima berbagai penghargaan internasional. Berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia, Surabaya tumbuh menjadi kota yang bukan hanya menarik secara pandangan mata, makin asri, tapi juga makin membuat warganya nyaman. Selama Risma memimpin hampir 10 tahun, bersama warga dan jajaran birokratnya, Surabaya telah tampil beda. Makin baik, makin indah, makin berkualitas.
Naah.. siapa pengganti Tri Rismaharini sebagai pemimpin Kota Surabaya kedepan. Permasalahan ini membuat tokoh pemuda dan Masyarakat menyikapi calon pemimpin kota Surabaya. Melalui tokoh pemuda yang cinta kota Pahlawan bapak Sugiyanto mengundang beberapa tokoh pemuda, masyarakat dan lintas agama termasuk kaum penghayat untuk hadir dalam "Rembug Suroboyo" pada senin ( 13/01/2020) di Caffe Ria jalan Bangka.
Peserta Cangkrukan
Sugiyanto meyampaikan " Kalau warga kota lain mungkin berpikir agar mendappengganti penerus bu Risma yang baik.
Pembaca
Surabaya telah tumbuh menjadi kota yang mendunia. Di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma, Surabaya menerima berbagai penghargaan internasional. Berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia, Surabaya tumbuh menjadi kota yang bukan hanya menarik secara pandangan mata, makin asri, tapi juga makin membuat warganya nyaman. Selama Risma memimpin hampir 10 tahun, bersama warga dan jajaran birokratnya, Surabaya telah tampil beda. Makin baik, makin indah, makin berkualitas.
Naah.. siapa pengganti Tri Rismaharini sebagai pemimpin Kota Surabaya kedepan. Permasalahan ini membuat tokoh pemuda dan Masyarakat menyikapi calon pemimpin kota Surabaya. Melalui tokoh pemuda yang cinta kota Pahlawan bapak Sugiyanto mengundang beberapa tokoh pemuda, masyarakat dan lintas agama termasuk kaum penghayat untuk hadir dalam "Rembug Suroboyo" pada senin ( 13/01/2020) di Caffe Ria jalan Bangka.
Peserta Cangkrukan
Sugiyanto meyampaikan " Kalau warga kota lain mungkin berpikir agar mendappengganti penerus bu Risma yang baik.
Naahh..Sanggupkah Walikota baru nanti mempertahankan pencapaian prestasi yang sudah diraih kota Surabaya dibawah kepemimpinan Bu Tri Rismaharini ?", kata Sugiyanto dalam mengawali sesi diskusi .
Seperti yang di sampaikan Agus Supri dari wonokromo mengatakan, "Saat ini sosok pemimpin yang dibutuhkan adalah yang mau mendengar dan belajar serta bekomitmen terhadap pendidikan dan kesehatan. Sebuah pembangunan kota tidak ada artinya, jika generasi penerus tidak bisa sekolah karena biaya serta kesehatan mahal. Kasihan wong cilik ", ujar Agus Supri pemuda Penghayat Pancasila.
Lain halnya yang di sampaikan Santoso dari KBRS yang akrab di panggil (Cak San) " opo bener Suroboyo jik kota Pahlawan sekarang.? Masyarakat banyak tidak mengetahui bahwa, Icon kota Surabaya banyak yang hilang. Contoh .. Rumah Siar Radio Bung Tomo, Ludruk, dan masih banyak lagi. Kita harus bisa mengembalikan Jati Diri Kota ini. Mari kita bangun Martabat Kota Pahlawan ", ungkap Cak San berapi api.
Cak San
Suasana Rembuk Suroboyo semakin Gayeng memunculkan beberapa konsep dan pendapat yang nantinya di sampaikan calon Wali Kota kedepan sebagai masukkan.
Surabaya sudah menjadi kota yang mendunia. Menjadi walikota Surabaya berarti menjadi sarana yang pas untuk mencatatkan diri dengan tinta emas ke daftar pemimpin salah satu kota terpenting di dunia.Hal ini tentu menjadi magnet bagi mereka yang ingin menguji kapasitas intelektual, kreativitas, dan kemampuan kepemimpinan.
Sebelum acara di tutup Bapak Sugiyanto dalam diskusi REMBUG SUROBOYO mengharapkan, "Tentu saja semua kandidat yang kelak berlaga, punya tantangan yang berat. Bukan hanya mengelola sebuah kota yang tumbuh membaik. Tapi juga tertantang untuk keluar dari bayang-bayang walikota sebelumnya, itu bukan perkara mudah. Justru karena itulah, orang-orang terbaik atau merasa diri mereka punya kapasitas kepemimpinan, akan mengeluarkan energi terbaik ", pungkas Sugiyanto menutup acara.
(C San ).
Lain halnya yang di sampaikan Santoso dari KBRS yang akrab di panggil (Cak San) " opo bener Suroboyo jik kota Pahlawan sekarang.? Masyarakat banyak tidak mengetahui bahwa, Icon kota Surabaya banyak yang hilang. Contoh .. Rumah Siar Radio Bung Tomo, Ludruk, dan masih banyak lagi. Kita harus bisa mengembalikan Jati Diri Kota ini. Mari kita bangun Martabat Kota Pahlawan ", ungkap Cak San berapi api.
Cak San
Suasana Rembuk Suroboyo semakin Gayeng memunculkan beberapa konsep dan pendapat yang nantinya di sampaikan calon Wali Kota kedepan sebagai masukkan.
Surabaya sudah menjadi kota yang mendunia. Menjadi walikota Surabaya berarti menjadi sarana yang pas untuk mencatatkan diri dengan tinta emas ke daftar pemimpin salah satu kota terpenting di dunia.Hal ini tentu menjadi magnet bagi mereka yang ingin menguji kapasitas intelektual, kreativitas, dan kemampuan kepemimpinan.
Sebelum acara di tutup Bapak Sugiyanto dalam diskusi REMBUG SUROBOYO mengharapkan, "Tentu saja semua kandidat yang kelak berlaga, punya tantangan yang berat. Bukan hanya mengelola sebuah kota yang tumbuh membaik. Tapi juga tertantang untuk keluar dari bayang-bayang walikota sebelumnya, itu bukan perkara mudah. Justru karena itulah, orang-orang terbaik atau merasa diri mereka punya kapasitas kepemimpinan, akan mengeluarkan energi terbaik ", pungkas Sugiyanto menutup acara.
Di akhir acara diskusi ada masukan dan pandangan secara obyektif dari peserta cangkru'an yang terdiri dari berbagai komonitas (tokoh masyatakat, pemuda, lintas Agama dan para penghayat Ketuhanan)
Satu nama terbaik, yang layak memimpin kota Surabaya yaitu, Irjen Pol (Pur) Machfud Arifin. Beliaunya mantan Kapolda Jatim (Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur ).
Pembaca
Posting Komentar