Jawapes Pacitan - Melihat perkembangan minat wisatawan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata pada tahun 2020 menjadi Rp 16,6 Milyar.
Kepala Disporapar Pacitan, T. Andi Faliandra dalam sesi wawancara dengan Diskominfo Pacitan, yang pernah dikutip disalah satu media dari laman Youtube Pemkab Pacitan, Rabu (15/1/2020) mengatakan PAD sebesar Rp 16,6 Milyar tersebut berasal dari total kunjungan 2,65 juta wisatawan.
“Di tahun 2020, seperti kita ketahui, dari 19 destinasi, 9 destinasi wisata dikelola Pemkab, 10 destinasi wisata dikelola desa melalui BUMDes. Di 9 destinasi wisata tersebut, target (PAD) kita di tahun 2020 menjadi Rp 16,6 Milyar, atau jumlah 2.650.000 kunjungan wisata,” kata Andi.
Sebagai informasi, pada tahun 2019, kunjungan wisata dan PAD di Pacitan berhasil melampaui target yang dicanangkan. Dimana dari target 2,3 juta pada tahun 2019 over menjadi 2,305 juta kunjungan dengan target PAD Rp 12,2 Milyar berhasil dilampaui dengan capaian PAD tahun 2019 Rp 13,059 Milyar.
Andi menambahkan dalam proses mencapai target tersebut pihaknya sudah mempunyai strategi managemen dalam menaikkan pendapatan.
“Kami mengatur strategi bagaimana meningkatkan RP12,2 miliar menjadi Rp 16,6 Milyar, tentu melalui pendekatan peningkatan sarana prasarana infrastuktur, dalam rangka memberi rasa nyaman di mereka. Kemudian infrastruktur ini memberi kemudahan dari pariwisata untuk masuk, yang kedua dari segi SDM, kita melanjutkan perbaikan, peningkatan kapasitas, di semua pelaku pariwisata,” jelasnya.
Pada tahun 2019, Andi kemudian menceritakan sejumlah strategi untuk mendongkrak PAD yang pada akhirnya berhasil melampaui target yang dicanangkan tersebut.
Salah satu diantaranya adalah menghadirkan para travel agent dalam momen Pacitan Journey pada September 2019 yang lalu.
“Kerjasama itu berkaitan dengan link, kita kemarin menghadirkan para travel agent yang ada di Jawa-Bali di agenda Pacitan Journey, pencitraan yang disampaikan oleh travel agent itu. Citra yang dibangun dari obyek wisata itu kalau Pacitan baik, sehingga kunjungan kemarin luar biasa,” ungkapnya lagi.
Selain itu, Andi menceritakan di semua destinasi wisata tahun 2019 juga ditingkatkan sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola wisatanya.
“Yang kita lakukan adalah menambah, memperbaiki dan meningkatkan sarana yang ada di semua obyek wisata. Kita berikan dan dinikmati oleh masyarakat, kedua meningkatkan SDM, yang terdiri dari masyarakat yang ada disana (pengelola wisata-red), semua lembaga, instansi, organisasi yang terlibat dengan pariwisata,” paparnya.
Berbagai kegiatan peningkatan kapasitas SDM pariwisata, kata Andi, terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pariwisata.
“Pertemuan, diskusi, pelatihan teknis, dalam rangka peningkatan kapasitasnya. Sudah kita lakukan di 2019, memang belum maksimal, masih ada kekurangan yang perlu kita tingkatkan. Dari sisi infrastruktur akan tingkatkan, dari SDM kita terus profesional dalam kaitan pariwisata,” jelasnya.
Andi mengakui, meski target PAD tahun 2019 berhasil melampau target, namun pihaknya merasa belum maksimal dalam optimalisasi pelayanan di tempat wisata yang dikelola Pemkab.
“Belum maksimal, sudah ada rasa sensitifnya cepet, tanggap, dari rasa nyaman, kita punya orang datang nyaman. Kita ada juga belum maksimal melayani, kita harapkan di tahun 2020 tahun mendatang lebih maksimal,” pungkasnya.(tim)
Pembaca
Kepala Disporapar Pacitan, T. Andi Faliandra dalam sesi wawancara dengan Diskominfo Pacitan, yang pernah dikutip disalah satu media dari laman Youtube Pemkab Pacitan, Rabu (15/1/2020) mengatakan PAD sebesar Rp 16,6 Milyar tersebut berasal dari total kunjungan 2,65 juta wisatawan.
“Di tahun 2020, seperti kita ketahui, dari 19 destinasi, 9 destinasi wisata dikelola Pemkab, 10 destinasi wisata dikelola desa melalui BUMDes. Di 9 destinasi wisata tersebut, target (PAD) kita di tahun 2020 menjadi Rp 16,6 Milyar, atau jumlah 2.650.000 kunjungan wisata,” kata Andi.
Sebagai informasi, pada tahun 2019, kunjungan wisata dan PAD di Pacitan berhasil melampaui target yang dicanangkan. Dimana dari target 2,3 juta pada tahun 2019 over menjadi 2,305 juta kunjungan dengan target PAD Rp 12,2 Milyar berhasil dilampaui dengan capaian PAD tahun 2019 Rp 13,059 Milyar.
Andi menambahkan dalam proses mencapai target tersebut pihaknya sudah mempunyai strategi managemen dalam menaikkan pendapatan.
“Kami mengatur strategi bagaimana meningkatkan RP12,2 miliar menjadi Rp 16,6 Milyar, tentu melalui pendekatan peningkatan sarana prasarana infrastuktur, dalam rangka memberi rasa nyaman di mereka. Kemudian infrastruktur ini memberi kemudahan dari pariwisata untuk masuk, yang kedua dari segi SDM, kita melanjutkan perbaikan, peningkatan kapasitas, di semua pelaku pariwisata,” jelasnya.
Pada tahun 2019, Andi kemudian menceritakan sejumlah strategi untuk mendongkrak PAD yang pada akhirnya berhasil melampaui target yang dicanangkan tersebut.
Salah satu diantaranya adalah menghadirkan para travel agent dalam momen Pacitan Journey pada September 2019 yang lalu.
“Kerjasama itu berkaitan dengan link, kita kemarin menghadirkan para travel agent yang ada di Jawa-Bali di agenda Pacitan Journey, pencitraan yang disampaikan oleh travel agent itu. Citra yang dibangun dari obyek wisata itu kalau Pacitan baik, sehingga kunjungan kemarin luar biasa,” ungkapnya lagi.
Selain itu, Andi menceritakan di semua destinasi wisata tahun 2019 juga ditingkatkan sarana prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola wisatanya.
“Yang kita lakukan adalah menambah, memperbaiki dan meningkatkan sarana yang ada di semua obyek wisata. Kita berikan dan dinikmati oleh masyarakat, kedua meningkatkan SDM, yang terdiri dari masyarakat yang ada disana (pengelola wisata-red), semua lembaga, instansi, organisasi yang terlibat dengan pariwisata,” paparnya.
Berbagai kegiatan peningkatan kapasitas SDM pariwisata, kata Andi, terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pariwisata.
“Pertemuan, diskusi, pelatihan teknis, dalam rangka peningkatan kapasitasnya. Sudah kita lakukan di 2019, memang belum maksimal, masih ada kekurangan yang perlu kita tingkatkan. Dari sisi infrastruktur akan tingkatkan, dari SDM kita terus profesional dalam kaitan pariwisata,” jelasnya.
Andi mengakui, meski target PAD tahun 2019 berhasil melampau target, namun pihaknya merasa belum maksimal dalam optimalisasi pelayanan di tempat wisata yang dikelola Pemkab.
“Belum maksimal, sudah ada rasa sensitifnya cepet, tanggap, dari rasa nyaman, kita punya orang datang nyaman. Kita ada juga belum maksimal melayani, kita harapkan di tahun 2020 tahun mendatang lebih maksimal,” pungkasnya.(tim)
Pembaca
Posting Komentar