Dr
Hudiono & Dr Ramliynto
Jawapes Surabaya - Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur
meresmikam monumen Ki Hajar Dewantara di pelataran kantor Dinas Pendidikan
Jalan Gentengkali 33 Surabaya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Dr.
Hudiyono, M.Si bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Ramliyanto meresmikan
monumen Bapak Pendidikan Nasional tersebut, Jumat (1/11).
“Kita berharap bisa meniru dan mengadopsi ajaran-ajaran Ki
Hajar Dewantara, satu tujuan untuk pendidikan dan pendidikan untuk satu,” tegas
Hudiyono.
Ajaran dari pahlawan nasional yang luhur sekaligus menjadi
basis pendidikan karakter dan ditransformasikan dalam konsep kepemimpinan
tersebut, ialah Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tutwuri
handayani.
Filosofinya memberikan makna seorang guru dan pendidik
sepatutnya memahami hakikat kepemimpinan. Ngarso itu di depan, dan tulodo
berarti memberikan contoh. Dengan demikian sebagai pendidik dan pemimpin di top
level manajemen mampu memberikan contoh dan teladan baik.
Sedangkan madyo itu di tengah dan mangun adalah membentuk
sesuai keperluan atau tujuan hakikinya secara utuh dan kuat. Sehingga pendidik
itu secara konsisten mampu memimpin dan mengayomi, memberikan teladan di
tengah-tengah insan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa bersama
masyarakat membangun bangsa dan negara.
Adapun tutwuri itu di belakang, dan handayani bermakna
memberikan kekuatan. Seorang guru, pendidik dan pemimpin pendidikan seyogianya
terus memotivasi, mengasuh, membimbing dan melayani. Sehingga mereka yang
dipimpin merasa aman dan terayomi.
Sekretaris Dinas Pendidikan Ramliyanto menyatakan
pembangunan monumen Ki Hajar Dewantoro ini memerlukan waktu 3 bulan.
“Alhamdulillah kita sekarang punya monumen. Dengan diresmikannya monumen Ki
Hajar Dewatara ini diharapkan sebagai pemicu spirit untuk memajukan pendidikan
nasional,” katanya.
Di era globalisasi ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur
berkomitmen terus mengembangkan dan meningkatkan mutu teknologi informasi
komunikasi (TIK) pendidikan. Modernisasi sudah direalisasikan di bidang
pengembangan teknologi pendidikan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat.
Tugas Dinas Pendidikan salah satunya memajukan TIK sesuai
Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 43 Tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Sejumlah penerapan aplikasi dan inovasi yang sudah
diwujudkan diantaranya Aplikasi Biaya Penunjang Operasional Penyelenggara
Pendidikan (BPOPP), Sistem Informasi Inovasi Sekolah (SIISKA), website resmi
Dinas Pendidikan, Sistem Antrean Kantor Terintegrasi (SAKTI) dan Sistem
Informasi Pencatatan Barang dan Jasa Berbasis TIK (SICANTIK).
Aplikasi dan inovasi lainnya yaitu Sistem Informasi
Manajemen Penggajian (SIMGAJI), Analisa Guru dan Tenaga Kependidikan (A-GTK),
radio pendidikan (Rapendik), Sistem Informasi Manajemen Penilaian Angka Kredit
(SIMPAK) dan Integrated System Manajemen SMA (ISMA).
Komitmen kuat memajukan TIK selama ini bakal lebih maju lagi
lantaran didukung dengan segera terealisasinya pembangunan East Java Super
Corridor di area kantor Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jember, Pamekasan,
Bojonegoro, Malang dan Madiun.
Selain itu guna mendongkrak kinerja investasi, semua sistem
perizinan usaha bakal terpadu didukung program digitalisasi bersama Millenial
Job Center (MJC), Jatim Big Data Initiative, East Java Inovatife Economic
Router (Easier) dan aplikasi Jatim Cettar (Cepat, Efektif, Efisien, Tanggap,
Transparan).
Program-program unggulan tersebut menjadi pengungkit
percepatan kesejahteraan warga Jatim. Pelaksanaannya memerlukan sinergitas dan
dukungan para kepala daerah.
“Keberhasilan pembangunan bidang TIK juga melahirkan
siswa-siswi unggul berprestasi yang membanggakan Jatim dan Indonesia. Mereka
berprestasi menjuarai berbagai kompetisi tingkat nasional dan internasional,”
tegasnya.
( C San)
Pembaca
Posting Komentar