Djuana Poerwiyanto: Investasi Desa Terbaik yaitu Sumber Daya Manusia Berkualitas Bagus

Jawapes Bojonegoro - Forum pertukaran inisiatif inovasi masyarakat merupakan media belajar bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk memperoleh informasi dan referensi yang dapat mendukung pembangunan desa, hal itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bojonegoro yang menggelar acara Bursa Inovasi Desa Cluster V tahun 2019 diantaranya Kecamatan Balen, Sumberrejo dan Kanor yang diselenggarakan di Pujasera Ndayohan Desa Prayungan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro pada Senin (11/11/2019).

Acara tersebut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro Djuana Poerwiyanto, S.Sos, MM, beserta anggotanya, Unsur Forkopimcam Sumberrejo, Camat Balen Husnan beserta anggotanya, Camat Kanor Moh.Makhfud, S.Sos. beserta anggotanya dan Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawarahan Desa (BPD), Pendamping Desa (PD), Pendamping Lokal Desa (PLD) dari masing-masing kecamatan.

Plt. Kepala Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro Djuana Poerwiyanto, S.Sos, MM, menyampaikan adanya Bursa Inovasi Desa membuat pemerintah desa memiliki referensi untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan menjalankan pembangunan desa, serta menggunakan Dana Desa (DD) secara lebih optimal, inovatif dan mengendalikan pemanfaatnya.

"Tujuan program inovasi Desa tahun 2019  sebagai wujud pembinaan bagaimana nantinya pelaksanaan pemberdayaan di Desa menjadi berkualitas agar lebih bermanfaat bagi pemerintahan desa dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakat," tuturnya.

Djuana Poerwiyanto menambahkan,
target tahun ini Pemerintah  Bojonegoro berkomitmen dalam meningkatkan kualitas, mengedepankan dan meningkatan kemampuan pengembangan sumber daya manusia.

"Dengan adanya inovasi desa diharapkan semua bisa meningkatkan status desa masing-masing dengan melihat dan mengukuran indeks desa, kemajuan dan kemandirian desa, dengan tujuan untuk mengetahui status desa, karena tahun 2020 Bojonegoro status desa harus meningkat, saat ini desa yang ada diwilayah Bojonegoro yang berstatus mandiri ada 3 desa, status maju ada 74 desa, status berkembang ada 232 desa, status tertinggal ada 19 desa dan sangat tertinggal 0 (tidak ada)," terangnya.

Menurutnya, inovasi desa tidak hanya pengembangan ekonomi dan pembangunan infrastruktur namun juga dalam peningkatan SDM, berupa pendidikan dan kesehatan.

"Inovasi desa bisa di arahkan juga bisa dalam aspek pendidikan untuk anak yang putus sekolah, dibantunya orang tua yang tidak mampu membiayai anak untuk sekolah dan kesehatan serta masih banyak inovasi lainya untuk meningkatkan desa", tutup PLt Kepala Dinas PMD Kabupaten Bojonegoro Djuana, S.Sos, MM.(san)
Baca Juga

View

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan