Jawapes Banyumas - Sejumlah pohon Durian Agrowisata Bulak Barokah di Desa Langgongsari Kecamatn Cilongok dirusak oleh orang tak dikenal kemarin malam, Senin (28/10/2019). Kejadian ini baru diketahui oleh warga setelah mendapati beberapa buah yang masih belum matang tercecer di bawah pohon.
Arif Sulistyo salah satu pedagang di area Bulak Barokah mengatakan, beberapa durian yang dirusak itu memang tampak sengaja dilakukan agar pohon yang sedang dalam proses pembuahan menjadi gagal.
“Pengrusakan dilakukan di bagian paling belakang, ada beberapa pohon yang buahnya dibuang sengaja di sekitar area bulak," kata Arif yang juga warga asli Gerumbul Bulakan Desa Langgongsari.
Aksi pengrusakan di Bulak Barokah oleh oknum tak bertanggungjawab itu membuat geger masyarakat sekitar, karenanya mereka mengkaitkan kejadian itu sebagai imbas dari perhelatan Pilkades pada Juli lalu, yang hingga kini menyisakan suasana yang tak harmonis di Desa Langgongsari. Dalam Pilkades tersebut, Kepala Desa petahana yaitu Rasim yang kembali maju mencalonkan diri kalah dari rivalnya. Padahal Rasim adalah sosok yang paling berjasa dalam pendirian Bulak Barokah pada masa jabatannya sebagai Kepala Desa. “Isu yang beredar memang demikian dan antar dua kubu masih kurang harmonis meski pertemuan paska Pilkades sudah pernah dilaksanakan," terang Arif.
Bulak Barokah adalah Agrowisata yang dominan ditanami kebun durian, lokasi tersebut awalnya merupakan tanah bengkok yang berupa bulak (pereng) dan oleh H. Rasim (mantan Kepala Desa) disulap menjadi kebun durian jenis Bawor dan jenis Musangking pada tahun 2016 silam. Total pohon durian yang ditanam disana kurang lebih sekitar 600 pohon.
Saat dikonfirmasi terkait adanya peristiwa ini, Rasim mengatakan bahwa dirinya tidak tahu akan isu tersebut dan apalagi dirinya sudah tidak ikut lagi mengurus Bulak Barokah. "Saya kurang paham, saya sekarang fokus usaha sendiri. Setahu saya cuma pengelolaan sekarang di ambil oleh tim sukses kades terpilih," katanya kepada media melalui pesan aplikasi whatsapp.(Baldy/Cpt)
View
Arif Sulistyo salah satu pedagang di area Bulak Barokah mengatakan, beberapa durian yang dirusak itu memang tampak sengaja dilakukan agar pohon yang sedang dalam proses pembuahan menjadi gagal.
“Pengrusakan dilakukan di bagian paling belakang, ada beberapa pohon yang buahnya dibuang sengaja di sekitar area bulak," kata Arif yang juga warga asli Gerumbul Bulakan Desa Langgongsari.
Aksi pengrusakan di Bulak Barokah oleh oknum tak bertanggungjawab itu membuat geger masyarakat sekitar, karenanya mereka mengkaitkan kejadian itu sebagai imbas dari perhelatan Pilkades pada Juli lalu, yang hingga kini menyisakan suasana yang tak harmonis di Desa Langgongsari. Dalam Pilkades tersebut, Kepala Desa petahana yaitu Rasim yang kembali maju mencalonkan diri kalah dari rivalnya. Padahal Rasim adalah sosok yang paling berjasa dalam pendirian Bulak Barokah pada masa jabatannya sebagai Kepala Desa. “Isu yang beredar memang demikian dan antar dua kubu masih kurang harmonis meski pertemuan paska Pilkades sudah pernah dilaksanakan," terang Arif.
Bulak Barokah adalah Agrowisata yang dominan ditanami kebun durian, lokasi tersebut awalnya merupakan tanah bengkok yang berupa bulak (pereng) dan oleh H. Rasim (mantan Kepala Desa) disulap menjadi kebun durian jenis Bawor dan jenis Musangking pada tahun 2016 silam. Total pohon durian yang ditanam disana kurang lebih sekitar 600 pohon.
Saat dikonfirmasi terkait adanya peristiwa ini, Rasim mengatakan bahwa dirinya tidak tahu akan isu tersebut dan apalagi dirinya sudah tidak ikut lagi mengurus Bulak Barokah. "Saya kurang paham, saya sekarang fokus usaha sendiri. Setahu saya cuma pengelolaan sekarang di ambil oleh tim sukses kades terpilih," katanya kepada media melalui pesan aplikasi whatsapp.(Baldy/Cpt)
View
Posting Komentar