Jawapes Pacitan - Pada saat musim kemarau seperti saat ini banyak masyarakat mengeluh karena sumber mata air yang mengering juga pakan ternak sulit di cari, banyak masyarakat di beberapa wilayah Kabupaten Pacitan memanfaatkan batang padi yang sudah kering (Damen) serta batang kacang tanah untuk pakan ternak mereka.
Seperti halnya di Desa Ploso Kecamatan Punung, warga mulai sulit mencari pakan ternak karena kemarau panjang terjadi di wilayah mereka. Melihat hal tersebut, para Mahasiswa UGM Yogyakarta yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut mengambil inisiatif memberikan pelatihan kepada masyarakat yaitu pembuatan pakan ternak dari bahan baku sampah kering dan kardus yang di permentasi.
"Masyarakat Desa Ploso memiliki permasalahan yaitu semakin menipisnya persediaan makanan ternak diakibatkan musim kemarau, dan daun-daun sudah mulai mengering, lantas kami mencari solusi dengan teman-teman agar masyarakat bisa tetap memberi makan ternaknya walau dalam kondisi kemarau seperti ini, akhirnya kami menemukan caranya yaitu dengan mengunakan daun-daun kering dan kardus yang di pernentasi," ujar Edza Agustuti salah satu Mahasiswa UGM saat di temui wartawan Jawapes usai acara pelatihan di Balai Desa Ploso, Kamis (1/8/2019).
Kegiatan yang digelar oleh Mahasiswa UGM tersebut, dihadiri Ahmad Ikhsan sebagai narasumber yang memberikan materi serta cara pembuatan pakan ternak mengunakan sampah dan kardus yang di permentasi sehingga aman di konsumsi oleh ternak seperti Kambing dan sapi.
"Saya sangat terkesan dengan antusias masyarakat dan pelajar yang ikuti sosialisasi dan pelatihan membuat pakan ternak dengan manfaatkan limbah sampah jenis organik melalui metode fermentasi, dengan metode permentasi dan bahan-bahan yang ada, bisa memberikan solusi bagi masyarakat yang saat ini kesulitan mencari pakan ternak. Jika dilihat dari segi ekonomi dan tenaga cara ini lebih efisien," jelas Akhmad Ikshan usai memberikan materi dan praktek cara pembuatan fermentasi tersebut.
Ia mengaku sanggat senang, karena telah bisa membagi ilmunya kepada masyarakat, dengan antusiasme peserta yang sangat luar biasa tersebut menandakan jika masyarakat sangat perlu solusi dengan kurangnya pakan ternak saat ini, dengan bahan sampah organik yang belum banyak dimanfaatkan, Ia berharap bisa menjadikan solusi bagi masyarakat.
"Saya sangat senang sekali, peserta juga sangat antusias mengikuti kegiatan ini, semoga dengan yang saya berikan menjadi solusi bagi masyarakat dan bisa dikembangkan," ungkap pria yang juga berprofesi sebagai mantri (tenaga kesehatan) tersebut.
Sementara itu salah satu peserta Priyono mengaku sangat termotivasi, pasalnya dengan pengetahuan yang diberikan selama sosialisasi tersebut sangat membantu, terlebih didesa tersebut banyak para peternak sapi yang saat ini sedang kesulitan mencari pakan bagi ternak mereka.
"Kami atas nama masyarakat desa Ploso mengucapkan banyak terimakasih dengan di adakannya pelatihan cara pembuatan pakan ternak yang bahan bakunya ada di sekitar kita dan jarang di gunakan, dengan pengetahuan yang disampaikan narasumber (pak Ikhsan) tersebut sangat membantu dan kedepan kami akan implementasikan untuk kemajuan desa ini dan bila perlu akan di kembangkan," tandas pria yang merupakan salah satu ketua kelompok tani tersebut.(pram)
Pembaca
Posting Komentar