Jawapes Sidoarjo - Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin, SH menghadiri halal bi halal dan Muskerwil Muslimat Wathonah Jawa Timur yang digelar di Ponpes Bumi Sholawat Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo, Kamis, (11/7/2019).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan ulama maupun organisasi keagamaan seperti ini. Perannya sangat dibutuhkan meski dalam jalur yang berbeda. Pemerintah menyentuh pembangunan fisik sedangkan ulama ataupun organisasi keagamaan menyentuh pembangunan rohani. Dan sinergi seperti ini harus terus dijaga.
“Pemerintah tidak akan berhasil tanpa dibantu oleh para kyai, tanpa dibantu oleh thoriqoh,” ucapnya.
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut mengatakan pembangunan rohani harus terpenuhi. Tentramnya hati masyarakat wujudnya. Begitu pula dengan pembangunan jasmani. Kedua-duanya harus berjalan bersama. Dengan begitu indeks kebahagiaan masyarakat Sidoarjo dapat terwujud.
“Suatu daerah dinyatakan berhasil apabila indek kebahagiaannya tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Rais Syuriyah Jatman Jatim KH. Abdul Wahab berharap program kerja yang direncanakan dalam Muskerwil kali ini lebih realistis. Bila perlu yang praktis. Tidak perlu banyak tapi bermanfaat bagi masyarakat.
“Lebih baik programnya sedikit tapi hasilnya banyak,” pintanya.
KH. Ali Mashuri juga meminta program yang dilaksanakan nantinya tidak muluk-muluk. Program yang biasa saja. Dalam kesempatan tersebut Gus Ali menitipkan satu program agar organisasi Muslimat Wathonah cepat berkembang. Yakni program perbanyak tasyakuran/ kenduri yang telah lama dicontohkan ulama-ulama terdahulu. Seperti halnya yang dilakukan para wali Allah SWT.
“Thoriqoh sampean kepingin makmur, kepingin berkembang, seng loman, seng gelek kenduren (Tarekat anda ingin makmur, ingin berkembang, yang dermawan, yang banyak kenduri,” pesannya.(Tyaz/kom)
View
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan ulama maupun organisasi keagamaan seperti ini. Perannya sangat dibutuhkan meski dalam jalur yang berbeda. Pemerintah menyentuh pembangunan fisik sedangkan ulama ataupun organisasi keagamaan menyentuh pembangunan rohani. Dan sinergi seperti ini harus terus dijaga.
“Pemerintah tidak akan berhasil tanpa dibantu oleh para kyai, tanpa dibantu oleh thoriqoh,” ucapnya.
Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur tersebut mengatakan pembangunan rohani harus terpenuhi. Tentramnya hati masyarakat wujudnya. Begitu pula dengan pembangunan jasmani. Kedua-duanya harus berjalan bersama. Dengan begitu indeks kebahagiaan masyarakat Sidoarjo dapat terwujud.
“Suatu daerah dinyatakan berhasil apabila indek kebahagiaannya tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Rais Syuriyah Jatman Jatim KH. Abdul Wahab berharap program kerja yang direncanakan dalam Muskerwil kali ini lebih realistis. Bila perlu yang praktis. Tidak perlu banyak tapi bermanfaat bagi masyarakat.
“Lebih baik programnya sedikit tapi hasilnya banyak,” pintanya.
KH. Ali Mashuri juga meminta program yang dilaksanakan nantinya tidak muluk-muluk. Program yang biasa saja. Dalam kesempatan tersebut Gus Ali menitipkan satu program agar organisasi Muslimat Wathonah cepat berkembang. Yakni program perbanyak tasyakuran/ kenduri yang telah lama dicontohkan ulama-ulama terdahulu. Seperti halnya yang dilakukan para wali Allah SWT.
“Thoriqoh sampean kepingin makmur, kepingin berkembang, seng loman, seng gelek kenduren (Tarekat anda ingin makmur, ingin berkembang, yang dermawan, yang banyak kenduri,” pesannya.(Tyaz/kom)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments