Jawapes Bojonegoro - Wajah lugu tanpa cela, terlihat dari sosok ibu Kasi, janda tua berusia 74 tahun atau persis dengan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Seorang janda tua yang harus menjalani kerasnya kehidupan seorang diri, lantaran sudah tujuh tahun lamanya hidup tanpa suami tercinta.
Rumah yang reot, dan tidak layak lagi untuk menjadi "tenda kehidupan", sudah sepantasnya mendapat perhatian khusus. Melalui agenda renovasi RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), rumah ibu Kasi yang berlokasi di RT03/RW07, bakal berubah 180 derajat.
Renovasi RTLH itu sendiri tidak lepas dari TMMD 105 Bojonegoro, yang saat ini sedang berlangsung di Desa Tondomulo.
Saat bertatap muka dengan Babinsa Tondomulo, Serda Andi, ibu Kasi dengan wajah setengah sendu, dan setengah ceria mengungkapkan isi hatinya.
"Matur nuwun pak tentara, griya kula badhe didandani (terima kasih pak Tentara, rumah saya akan direnovasi) ," kata ibu Kasi.
Satu kalimat singkat, namun jelas artinya, keluar dari mulut seorang janda tua yang berstatus warga "original" desa tersebut. Kalimat itu terdengar sangat natural, tanpa teks, dan tanpa setting.
Tentunya, renovasi rumah milik ibu Kasi, menjadi impian yang benar-benar terwujud. Kebahagiaan secara pribadi, ada pada satu kalimat yang singkat dari ucapan terima kasih ibu Kasi. Namun, bila direnungkan, ucapan itu sangat dalam, dan luas maknanya.
Rumah itu sendiri memang dalam kondisi sangat parah, dan hampir 90% seluruh bagian strukturnya rusak.
Bahkan, hujan yang sudah umum menjadi kebahagiaan bagi petani setempat, justru sebaliknya, menjadi kesusahan bagi ibu Kasi. Hal ini disebabkan air hujan masuk kedalam rumahnya tanpa "ijin" atau "pamit" terlebih dahulu.
"Rumah bu Kasi nanti kita bangun bersama warga disini. Yang jelas, rumahnya akan kita renovasi, lebih baik dari yang sekarang," jelas Serda Andi.(bud)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments