Jawapes.or.id Magetan - Anggaran Dana Desa yang turun setiap tahunnya diharapkan dapat meningkatkan pemerataan pembangunan kesejahteraan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.
Oleh sebab itu Pemdes Ngentep Kecamatan Kawedanan Magetan bertekad besar memaksimalkan serapan dana desa 2019 tahap ke dua untuk prioritas pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan selokan dan rabat beton.
Sutrisno selaku Kepala Desa Ngentep menjelaskan, program pembangunan yang dikerjakan menggunakan dana desa tahap kedua sesuai kesepakatan dalam musyawarah desa dengan prioritas rabat dan pembangunan selokan dengan anggaran sebesar Rp 174.336.000. Rabat dan pembuatan selokan yang berlokasi di dusun pencol Rt01/Rw01 sampai Rt05/Rw01 dengan panjang 360 meter tinggi 10 cm lebar rabat 75 cm, sedangkan untuk selokannya menggunakan buis beton diameter 20 cm.
"Serapan DD tahap dua ini untuk pembangunan selokan dan rabat beton di lingkungan Rt01-Rt05/Rw01 Dusun Pencol," kata Sutrisno, Rabu (24/7/2019).
Dirinya juga mengatakan bahwa dengan dibangunnya rabat serta saluran selokan tersebut memang dibutuhkan masyarakat, sebab kalau musim hujan jalan di lingkungan Dusun Pencol airnya meluap karena tidak ada selokan pembuangan, sedangkan jalan juga sempit, maka dilebarkan 1,5 meter agar aktifitas warga yang melalui jalan tersebut bisa lancar.
"Prioritas kami membangun jalan rabat beton dan selokan yang selama ini menjadi keinginan masyarakat, sebab jika musim hujan, jalan di lingkungan Pencol sering banjir karena tidak adanya saluran selokan pembuangan," ujarnya.
Dikatakan, pembangunan rabat dan selokan ini juga bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga Dusun Pencol, karena pekerjaan melibatkan warga setempat. Dia mengatakan, sebagai Kepala Desa akan lebih bijak lagi menggunakan DD demi kepentingan warganya.
“Pekerjaan itu memanfaatkan tenaga kerja lokal, melalui program Padat Karya Tunai (PKT) yang juga diawasi Pendamping Desa (PD) dan tujuan kegiatan PKT itu untuk pemberdayaan masyarakat serta membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Karena tujuan kegiatan padat karya itu untuk pemberdayaan masyarakat serta membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Harapan kedepannya, dengan adanya peningkatan sarana prasarana infrastruktur pedesaan bisa bermanfaat bagi masyarakat desa," tutupnya.(zm)
Pembaca
Oleh sebab itu Pemdes Ngentep Kecamatan Kawedanan Magetan bertekad besar memaksimalkan serapan dana desa 2019 tahap ke dua untuk prioritas pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur seperti pembangunan selokan dan rabat beton.
Sutrisno selaku Kepala Desa Ngentep menjelaskan, program pembangunan yang dikerjakan menggunakan dana desa tahap kedua sesuai kesepakatan dalam musyawarah desa dengan prioritas rabat dan pembangunan selokan dengan anggaran sebesar Rp 174.336.000. Rabat dan pembuatan selokan yang berlokasi di dusun pencol Rt01/Rw01 sampai Rt05/Rw01 dengan panjang 360 meter tinggi 10 cm lebar rabat 75 cm, sedangkan untuk selokannya menggunakan buis beton diameter 20 cm.
"Serapan DD tahap dua ini untuk pembangunan selokan dan rabat beton di lingkungan Rt01-Rt05/Rw01 Dusun Pencol," kata Sutrisno, Rabu (24/7/2019).
Dirinya juga mengatakan bahwa dengan dibangunnya rabat serta saluran selokan tersebut memang dibutuhkan masyarakat, sebab kalau musim hujan jalan di lingkungan Dusun Pencol airnya meluap karena tidak ada selokan pembuangan, sedangkan jalan juga sempit, maka dilebarkan 1,5 meter agar aktifitas warga yang melalui jalan tersebut bisa lancar.
"Prioritas kami membangun jalan rabat beton dan selokan yang selama ini menjadi keinginan masyarakat, sebab jika musim hujan, jalan di lingkungan Pencol sering banjir karena tidak adanya saluran selokan pembuangan," ujarnya.
Dikatakan, pembangunan rabat dan selokan ini juga bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga Dusun Pencol, karena pekerjaan melibatkan warga setempat. Dia mengatakan, sebagai Kepala Desa akan lebih bijak lagi menggunakan DD demi kepentingan warganya.
“Pekerjaan itu memanfaatkan tenaga kerja lokal, melalui program Padat Karya Tunai (PKT) yang juga diawasi Pendamping Desa (PD) dan tujuan kegiatan PKT itu untuk pemberdayaan masyarakat serta membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Karena tujuan kegiatan padat karya itu untuk pemberdayaan masyarakat serta membuka lapangan kerja bagi warga setempat. Harapan kedepannya, dengan adanya peningkatan sarana prasarana infrastruktur pedesaan bisa bermanfaat bagi masyarakat desa," tutupnya.(zm)
Pembaca
Posting Komentar