Jawapes Jakarta -
Beberapa kejadian saat menjelang diumumkannya keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai persoalan dugaan kecurangan Pemilu Presiden periode 2019 terpantau tim Jawapes.
Pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 15.00 Wib di lokasi area patung kuda terblokade oleh aparat kepolisian sehingga orasi oleh Abdullah Hehamahua bersama massa yang ingin menyampaikan aspirasinya berada di luar garis penjagaan polisi.
Dalam orasinya mengharapkan agar MK mengabulkan permohonan kuasa hukum BPN (Badan Pemenangan Nasional). Tak terlepas dari itu, keadaan terpantau kondusif dan massa di sarankan oleh Abdullah Hehamahua hadir kembali esoknya pukul 09.00 Wib.
Rabu (26/6/2019) massa kembali di area patung kuda, saat mobil komando yang di gunakan oleh tokoh yang akan berorasi untuk memasuki area lokasi, aspirasi di halau hingga sedikit terjadi perselisihan dengan aparat kepolisian bahkan ada salah seorang yang menghancurkan kaca mobil komando, namun hal tersebut tidak berlangsung lama dan keadaan kembali kondusif. Setelah terjadi adu argumen dan di hasilkan titik temu kesepakatan pada akhirnya mobil komando di perbolehkan masuk ke area patung kuda guna lakukan orasi.
Selanjutnya saat orasi berlangsung suasana sekitar area patung kuda terlihat tegang disebabkan kehadiran mobil komando yang berbeda datang disinyalir orasi tandingan yang berbeda pandangan dan tidak berlangsung lama ke 3 mobil yang di gunakan orasi tandingan di giring keluar agar tidak terjadi benturan massa.
Kembali orasi berlangsung massa pun mendengarkan Neno Warisman dan tokoh - tokoh lainnya dengan situasi kondusif yang kemudian massa di sarankan agar kembali hadir esok pagi di sekitar area patung kuda Pukul 08.00 Wib untuk mendengarkan hasil keputusan Hakim MK.
Kemudian pada Kamis (27/6/2019) massa sudah memenuhi area patung kuda dari pagi hari, terpantau jumlah massa lebih banyak dari hari sebelumnya. Berdasarkan konfirmasi tim Jawapes, massa yang hadir terlihat dari berbagai daerah seperti ; Aceh, Sumatra Barat, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan ada yang dari Sulawesi dan Provinsi lainnya. Massa yang hadir di Jakarta ada yang bermalam di masjid - masjid, di hotel bahkan ada yang menumpang di tempat saudara.
Arif warga Kabupaten Banyumas mengatakan, kami datang kesini bersama rekan - rekan karena keinginan sendiri dan tanpa dibiayai oleh siapapun, secara langsung kami ingin jadi saksi hidup perjalanan Demokrasi di negara tercinta ini, INDONESIA...!! , tandasnya kepada Jawapes.
Hingga sore acara orasi di tutup ternyata Hakim Mahkamah Konstitusi belum membacakan putusan. Para tokoh yang berorasi di mobil komando yang berada di area patung kuda menghimbau kepada seluruh masa yang hadir agar tidak melakukan kerusuhan meski hasil yang nanti di putuskan Hakim MK tidak sesuai keinginan. Jarak antara mobil komando yang di gunakan berorasi dengan gedung Mahkamah Konstitusi sekitar 500 meter dengan di batasi oleh pagar kawat berduri dan petugas ke amanan dari Polri.(Mugiono)
View
Beberapa kejadian saat menjelang diumumkannya keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai persoalan dugaan kecurangan Pemilu Presiden periode 2019 terpantau tim Jawapes.
Pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 15.00 Wib di lokasi area patung kuda terblokade oleh aparat kepolisian sehingga orasi oleh Abdullah Hehamahua bersama massa yang ingin menyampaikan aspirasinya berada di luar garis penjagaan polisi.
Dalam orasinya mengharapkan agar MK mengabulkan permohonan kuasa hukum BPN (Badan Pemenangan Nasional). Tak terlepas dari itu, keadaan terpantau kondusif dan massa di sarankan oleh Abdullah Hehamahua hadir kembali esoknya pukul 09.00 Wib.
Rabu (26/6/2019) massa kembali di area patung kuda, saat mobil komando yang di gunakan oleh tokoh yang akan berorasi untuk memasuki area lokasi, aspirasi di halau hingga sedikit terjadi perselisihan dengan aparat kepolisian bahkan ada salah seorang yang menghancurkan kaca mobil komando, namun hal tersebut tidak berlangsung lama dan keadaan kembali kondusif. Setelah terjadi adu argumen dan di hasilkan titik temu kesepakatan pada akhirnya mobil komando di perbolehkan masuk ke area patung kuda guna lakukan orasi.
Selanjutnya saat orasi berlangsung suasana sekitar area patung kuda terlihat tegang disebabkan kehadiran mobil komando yang berbeda datang disinyalir orasi tandingan yang berbeda pandangan dan tidak berlangsung lama ke 3 mobil yang di gunakan orasi tandingan di giring keluar agar tidak terjadi benturan massa.
Kembali orasi berlangsung massa pun mendengarkan Neno Warisman dan tokoh - tokoh lainnya dengan situasi kondusif yang kemudian massa di sarankan agar kembali hadir esok pagi di sekitar area patung kuda Pukul 08.00 Wib untuk mendengarkan hasil keputusan Hakim MK.
Kemudian pada Kamis (27/6/2019) massa sudah memenuhi area patung kuda dari pagi hari, terpantau jumlah massa lebih banyak dari hari sebelumnya. Berdasarkan konfirmasi tim Jawapes, massa yang hadir terlihat dari berbagai daerah seperti ; Aceh, Sumatra Barat, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan ada yang dari Sulawesi dan Provinsi lainnya. Massa yang hadir di Jakarta ada yang bermalam di masjid - masjid, di hotel bahkan ada yang menumpang di tempat saudara.
Arif warga Kabupaten Banyumas mengatakan, kami datang kesini bersama rekan - rekan karena keinginan sendiri dan tanpa dibiayai oleh siapapun, secara langsung kami ingin jadi saksi hidup perjalanan Demokrasi di negara tercinta ini, INDONESIA...!! , tandasnya kepada Jawapes.
Hingga sore acara orasi di tutup ternyata Hakim Mahkamah Konstitusi belum membacakan putusan. Para tokoh yang berorasi di mobil komando yang berada di area patung kuda menghimbau kepada seluruh masa yang hadir agar tidak melakukan kerusuhan meski hasil yang nanti di putuskan Hakim MK tidak sesuai keinginan. Jarak antara mobil komando yang di gunakan berorasi dengan gedung Mahkamah Konstitusi sekitar 500 meter dengan di batasi oleh pagar kawat berduri dan petugas ke amanan dari Polri.(Mugiono)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments