Polres Probolinggo Kota Apresiasi Aksi Santri, Kritik Disampaikan Tanpa Adanya Kericuhan


Jawapes kota Probolinggo – Ratusan anggota gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi damai di depan gedung DPRD Kota Probolinggo, Senin (21/10/2025). Aksi tersebut diikuti puluhan santri, alumni pesantren, serta anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang menolak keras tayangan "Xpose Uncensored" di Trans7 karena dianggap melecehkan martabat kiai dan lembaga pesantren.

Sejak pagi, massa aksi berdatangan sambil membawa poster dan spanduk bertuliskan tuntutan permintaan maaf. Mereka berkumpul dengan tertib sambil melantunkan salawat dan menyerukan pembelaan terhadap kehormatan ulama. Situasi di lokasi berlangsung kondusif dengan pengawasan ketat aparat keamanan. Senin 20/10 Siang.

Sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama turut hadir mendampingi massa, di antaranya Prof. Dr. KH. Muhammad Sulthon selaku Ketua MUI Kota Probolinggo, KH. Muhtarom selaku Rois Syuriah PCNU, serta Drs. Arba’i Hasan yang juga Ketua Tahfidz PCNU Kota Probolinggo. Hadir pula pimpinan organisasi sayap NU seperti Salamul Huda, S.H. (GP Ansor), Nur Hudana (Fatayat NU), dan Siti Aminah (Muslimat NU).

Dalam pernyataan sikapnya, Arba’i Hasan menegaskan bahwa tayangan yang disiarkan Trans7 telah melukai perasaan umat Islam, khususnya kalangan pesantren. "Kami menuntut pemilik Trans Media, Chairul Tanjung, datang dan meminta maaf secara langsung kepada para kiai yang disebut dalam tayangan tersebut," tegasnya di hadapan peserta aksi.

Selain itu, massa mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak Trans7. Mereka menilai, pengawasan isi siaran televisi harus diperketat agar tidak menimbulkan fitnah dan kegaduhan di masyarakat.

Tuntutan juga disampaikan kepada DPRD Kota Probolinggo agar meneruskan aspirasi massa ke DPR RI, dengan harapan Komisi I maupun KPI RI memperketat pengawasan terhadap program televisi yang berpotensi menimbulkan ujaran kebencian dan polarisasi sosial.

Di sisi lain, aparat kepolisian memastikan jalannya aksi berlangsung aman dan tertib. Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Rico Yumasri, mengapresiasi sikap dewasa para peserta aksi yang mampu menyalurkan aspirasi secara damai. "Ini contoh nyata bahwa kritik dan pendapat bisa disampaikan dengan santun tanpa menimbulkan kericuhan," ujarnya.

Aksi kemudian ditutup dengan pembacaan doa bersama dan pernyataan damai. Massa perlahan membubarkan diri usai menyerahkan berkas tuntutan ke pimpinan DPRD. Seluruh rangkaian kegiatan berakhir dengan aman di bawah pengawalan ketat aparat gabungan.(Id)

Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan