Jawapes, SIDOARJO - Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo pimpin proses evakuasi dengan alat berat yang mulai dilakukan dalam insiden ambruknya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Dibawah reruntuhan masih terdapat korban yang tertimbun, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut, hingga saat ini sudah ada 108 korban yang berhasil dievakuasi, 5 diantaranya meninggal dunia.
"Sekarang yang masih hilang, ada datanya dan foto, sementara 59 orang," kata Suharyanto, Kamis (2/10/2025).
Menurut Suharyanto, kondisi korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Hal ini berdasarkan hasil analisis situasi di lapangan.
"Secara ilmu pengetahuan itu tidak lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan. Kami masih memberi waktu kepada tim gabungan dari mulai kemarin sore sampai tadi pagi," lanjutnya.
Namun hingga saat ini, pihaknya belum dapat memastikan di mana titik pasti para korban itu berada. Basarnas sendiri baru dapat mengidentifikasi 15 titik. Beberapa diantaranya sudah berhasil terevakuasi.
"Alhamdulillah kemarin kan kita ada 15 titik, delapan itu hitam, tujuh itu merah. Ternyata perkembangannya yang tujuh merah itu berhasil diselamatkan lima. Sehingga yang dua tadinya merah menjadi hitam," pungkasnya.
BNPB juga telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga korban terkait upaya evakuasi dengan keluarga para santri dilakukan sebelum dimulainya evakuasi dengan menggunakan bantuan alat-alat berat.
Dari dialog tersebut, petugas telah menjelaskan bahwa tidak ditemukan lagi tanda-tanda adanya korban masih selamat yang berada di bawah reruntuhan bangunan meski fase golden time atau 72 jam sejak korban tertimbun belum terlewati.
Pihak keluarga pun menyetujui dan ikhlas proses evakuasi dengan alat berat itu. Mereka juga telah menandatangani dokumen terkait proses ini.
Namun, proses evakuasi sendiri tetap dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Ada lima crane yang disiagakan. Cara kerjanya dengan mengangkat satu-persatu balok yang ambruk.
Hal Itu sudah dijelaskan oleh petugas kepada keluarga dan oleh karena itu keluarga juga setuju untuk penggunaan alat berat. Penggunaan alat berat pun dengan penuh perhitungan dan ke hati hatian yang tinggi guna menghindari kesalahan dalam proses evakuasi.
Selain lima crane, BNPB juga menyiapkan 30 ambulans, kantong jenazah, serta dump truck yang sudah standby di lokasi untuk mengangkut reruntuhan bangunan.(Tyaz)
View

إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments