Jawapes Surabaya – Aktivis sosial Eko Gagak menegaskan pengibaran bendera One Piece yang belakangan viral bukan penghinaan terhadap negara, melainkan bentuk protes rakyat terhadap ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia.
“Bendera One Piece itu bukan sekadar lambang bajak laut fiksi. Ia adalah simbol perlawanan rakyat terhadap pejabat korup yang hanya memperkaya diri sendiri sementara rakyat menderita,” ujar Eko Gagak, Kamis (28/8/2025).
Menurutnya, fenomena pengibaran bendera Straw Hat Jolly Roger yang bergambar tengkorak, tulang bersilang, dan topi jerami kuning, mencerminkan keresahan publik yang muak dengan sistem yang dianggap gagal memberi keadilan. “Realitasnya, kekayaan bangsa ini hanya dinikmati segelintir orang. Bendera One Piece dikibarkan karena rakyat tidak pernah merasakan kemerdekaan sejati yang diperjuangkan para pendiri bangsa,” tegasnya.
Tren pengibaran bendera One Piece semakin meluas sejak akhir Juli 2025 dan memuncak menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-80. Video dan foto pengibaran bendera hitam tersebut viral di media sosial dan menjadi perbincangan publik. “Fenomena ini bukan makar. Itu cara rakyat menyampaikan aspirasi dengan aman. Menyebutnya makar jelas tuduhan yang sangat berlebihan,” kata Eko.
Ia menekankan bahwa secara hukum tidak ada pelanggaran dalam aksi ini. “UU Nomor 24 Tahun 2009 tidak melarang pengibaran bendera non-negara. Selama Merah Putih tetap dikibarkan lebih tinggi, maka tidak ada pelanggaran hukum,” jelasnya.
Eko Gagak juga menyindir respon pemerintah dan parlemen yang mengecam aksi ini. “Mereka berlagak populis, tapi kenyataannya menindas rakyat kecil dan memperkaya diri sendiri. Kritik dibungkam dengan label provokatif dan makar. Itu sikap kaku dan tidak bijak,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa bendera One Piece menjadi simbol yang lebih mudah dipahami generasi muda daripada jargon formal negara. “Bendera itu lambang solidaritas rakyat yang ingin perubahan. Kami mencintai negeri ini, tapi tidak sepakat dengan sistem yang menindas. Itulah pesan dari pengibaran bendera One Piece,” pungkasnya.
Kontroversi ini terus memicu perdebatan. Pemerintah menilai pengibaran bendera fiksi tersebut provokatif, sementara bagi banyak masyarakat, bendera One Piece justru menjadi simbol perlawanan rakyat untuk menuntut keadilan, kemerdekaan, dan kesejahteraan yang nyata. (Dnil)
View
إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments