![]() |
Keluarga WBP hadiri Sidang Integrasi WBP Rutan Ambon |
Jawapes Ambon – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon melaksanakan kegiatan Sidang Integrasi bagi lima orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Sabru (12/07), yang turut dihadiri oleh keluarga masing-masing WBP sebagai bagian dari proses pembinaan lanjutan menuju reintegrasi sosial.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program pembinaan dan pemenuhan hak integrasi, seperti Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB), yang diselenggarakan oleh Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Rutan Ambon. Hadirnya keluarga dalam proses sidang menjadi bentuk dukungan moral sekaligus penguatan peran keluarga dalam mendampingi proses reintegrasi WBP ke tengah masyarakat.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, yang memimpin langsung jalannya sidang menyampaikan bahwa pelibatan keluarga memiliki peran strategis dalam memastikan keberlanjutan proses pembinaan di luar tembok Rutan.
“Integrasi bukan hanya tentang kebebasan secara administratif, tapi juga tentang kesiapan mental, emosional, dan sosial WBP. Peran keluarga sangat penting dalam mendampingi proses ini,” ujar Ferdika.
Dalam sidang ini, masing-masing WBP diberikan kesempatan untuk menyampaikan perkembangan pembinaan serta kesiapan mereka menjalani program integrasi. Tim TPP kemudian memberikan penilaian berdasarkan sikap, perilaku, serta partisipasi aktif WBP dalam kegiatan pembinaan selama menjalani masa pidana.
Kehadiran keluarga juga menjadi momen emosional yang menguatkan semangat WBP dalam menatap masa depan yang lebih baik. Harapan dan dukungan dari keluarga menjadi modal penting bagi keberhasilan reintegrasi sosial yang diharapkan dapat menekan angka residivisme dan mendukung keberhasilan pembinaan berkelanjutan.
“Kami ingin pastikan bahwa proses integrasi ini bukan akhir dari pembinaan, tapi justru awal dari perjalanan baru WBP sebagai individu yang siap kembali ke masyarakat,” tambah Ferdika.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Rutan Ambon kembali menegaskan komitmennya dalam menjalankan pembinaan berbasis humanis, kolaboratif, dan berkelanjutan. Keterlibatan aktif semua pihak, termasuk keluarga, menjadi bagian integral dalam membentuk sistem pemasyarakatan yang lebih inklusif dan berdampak nyata. (Ady)
View
إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments