Jawapes, SIDOARJO - Di hamparan sawah Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Buduran, semangat kebersamaan tampak nyata dalam sosok Sertu Abdul Hasib, Babinsa dari Koramil 0816/03 Buduran. Dengan seragam dinas lapangan yang sudah tak lagi bersih oleh lumpur, ia turut serta mendampingi para petani Kelompok Tani Sekarsari 1 yang dipimpin oleh Imam Syafi'i, dalam merawat tanaman padi di atas lahan seluas 42 hektare, Selasa (1/7/2025).
Pendampingan ini bukan sekadar aktivitas rutin, melainkan menjadi bagian penting dari upaya membangun ketahanan pangan nasional. Keberadaan Babinsa di tengah-tengah petani adalah simbol komitmen TNI dalam memperkuat sinergi dengan masyarakat, sekaligus mendorong kemandirian pangan melalui kerja nyata di lapangan. “Lahan ini bukan sekadar tempat bercocok tanam, tapi ladang harapan bagi masyarakat. Kami, para Babinsa, tidak hanya bertugas menjaga pertahanan, tapi juga hadir untuk mengawal sektor pertanian demi kesejahteraan rakyat,” ungkap Sertu Abdul Hasib dengan semangat yang tulus.
Ia juga menegaskan bahwa peran TNI dalam bidang pertanian adalah bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Dari proses penanaman, pemupukan, hingga masa panen, Babinsa siap mendampingi dan bekerja bersama petani tanpa pamrih. “Dengan kebersamaan dan pendampingan yang konsisten, kami ingin memberikan keyakinan bahwa petani tidak berjalan sendiri. TNI hadir di tengah masyarakat, bekerja bersama demi kedaulatan pangan yang kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua Kelompok Tani Sekarsari 1, Imam Syafi’i, mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan yang diberikan Babinsa. Menurutnya, kehadiran Sertu Abdul Hasib membawa energi positif bagi para petani. “Pak Babinsa bukan hanya hadir memberi semangat, tapi juga ikut bekerja di sawah. Ini sungguh membantu kami, dan membuat kami lebih yakin menghadapi tantangan dalam bertani,” tuturnya.
Upaya seperti ini sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor beras dan membangun ketahanan pangan berbasis lokal. Kolaborasi yang erat antara petani, Babinsa, dan pemerintah desa menjadi fondasi penting bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat gotong royong yang terus dipupuk, harapan akan panen yang melimpah dari 42 hektare lahan ini bukan hanya mimpi. Di tengah lumpur dan peluh, terpancar harapan dan tekad yang sama: membangun negeri dari sawah, menjaga kedaulatan dari akar rumput.(Tyaz)
View
Posting Komentar