Jawapes LUMAJANG - Upaya dalam pengurangan resiko kebencanaan perlu dioptimalkan salah satunya di kawasan lingkungan sekolah, Sabtu (14/6/2025).
SMPN 1 Candipuro bersyukur bisa memperoleh ilmu baru di bidang kebencanaan dari dinas sosial P3A dengan diturunkan personil taruna siaga bencana kabupaten Lumajang, tentunya ilmu yang baru ini memberikan pengertian siswa dan guru bila mana terjadi bencana.
Amin Tri Khasanah selaku kepala sekolah SMPN 1 Candipuro mengucapkan rasa terimakasih kepada Tagana dan dinas sosial P3A Lumajang, karena memberikan wawasan ilmu dan pengetahuan tentang kebencanaan dan upaya untuk mengurangi resiko bencana.Dalam kegiatan ini kurang lebih 100 peserta yang ikut sosialisasi kebencanaan baik dari siswa maupun guru, tentunya ilmu yang sudah diberikan bisa berguna dan bermanfaat untuk semua pihak, yang paling utama siswa dan guru bisa menerapkan dilapangan bilamana terjadi bencana walaupun kita berharap di Lumajang tidak ada bencana.
" Antusias terlihat siswa dan siswi SMPN 1 Candipuro mulai pembukaan, paparan materi, diskusi sampai simulasi sederhana bisa dilalui sampai selesai," tindasnya.
Rudi Hermanto selaku wakil tagana Lumajang menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah bagian dari program untuk bersama sama dalam upaya mengurangi resiko bencana terutama sekolah. Tagana Lumajang sudah lakukan TMS ( Tagana masuk sekolah ), ke beberapa sekolah dari sekolah dasar, SMP, SMU dan Ponpes.
Siswa dan guru harus bisa memahami potensi bahaya bencana yang sewaktu waktu bisa terjadi kapan saja, untuk itu perlunya upaya dalam mengurangi resiko bencana dengan dilakukan sosialisasi tentang pengertian bahaya di lingkungan sekolah.
" Alhamdulillah siswa, siswi dan guru saat diberikan ilmu kebencanaan sangat merespon dengan baik, itu membuktikan bahwa sosialisasi ini bisa bermanfaat," kata rudi.
Dalam kegiatan sosialisasi kebencanaan yang dilakukan oleh Tagana Lumajang juga melantik kader TMS di SMPN 1 Candipuro tentunya mereka nanti bisa menjadi pemimpin, sehingga resiko bencana disekolah bisa dikurangi, dan kedepannya kader, guru untuk membuat jalur evakuasi di masing masing kelas dan lokasi titik kumpul atau titik aman untuk segera disampaikan semua siswa.
Sebagai akhir kegiatan dinas sosial, Tagana dan sekolah akan lakukan MOU tentang kegiatan dalam upaya mengurangi resiko bencana khusus di sekolah.
( Eko)
View
Posting Komentar