TNI Dampingi Petani Raih Panen Melimpah di Sawah Kesambi


Jawapes, SIDOARJO – Suasana penuh keakraban dan optimisme  sawah hijau seluas satu hektare di Desa Kesambi, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Sebuah kolaborasi yang Solid antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), para petani, tenaga penyuluh pertanian, dan Perum Bulog terjalin erat dalam menyukseskan panen raya yang membuahkan hasil menggembirakan, mencapai 8,679 ton gabah kering panen.


Lebih dari sekadar aktivitas rutin memanen padi, momen ini menjadi fondasi ketahanan pangan bangsa. Di tengah hijaunya tanaman padi yang menguning, Babinsa Desa Kesambi, Sertu Suparno dari Koramil 0816/04 Porong, hadir bahu-membahu bersama para petani dan anggota kelompok tani, terlibat aktif dalam setiap proses panen. Kehadirannya bukan sekadar pengawas, melainkan bagian tak terpisahkan dari suka cita panen. 


“Bagi kami sebagai garda terdepan di wilayah, kehadiran bukan hanya saat musibah atau kesulitan. Justru, saat panen tiba, yang merupakan puncak kebahagiaan bagi masyarakat, kami ingin turut serta merasakan kegembiraan ini bersama mereka,” ungkap Sertu Suparno dengan nada tulus dan penuh semangat.


Ikatan kebersamaan ini semakin diperkuat dengan kehadiran Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Porong, Ibu Pipit. Sejak awal masa tanam, beliau dengan tekun memantau perkembangan padi hingga tiba saatnya panen. Interaksi hangat terjalin saat beliau berdiskusi langsung dengan Zainul, Ketua Kelompok Tani Rejo Makmur 2, membahas detail hasil panen dan kualitas gabah yang dihasilkan pada musim panen kali ini. 


"Syukur alhamdulillah, hasil panen kali ini sungguh memuaskan. Kami sangat berterima kasih atas pendampingan tanpa lelah dari Babinsa dan PPL yang senantiasa hadir memberikan motivasi. Kehadiran Bulog yang langsung menyerap hasil panen kami juga memberikan ketenangan dan kepastian harga,” ujar Zainul dengan rasa syukur.


Bulog yang menjaga stabilitas harga pangan, menunjukkan komitmennya dengan terjun langsung ke lokasi panen. Tim yang dipimpin oleh Hilmi beserta dua stafnya melakukan pembelian gabah secara transparan dengan harga Rp6.500 per kilogram, sebuah harga yang sesuai dengan regulasi pemerintah dan memberikan jaminan pendapatan yang layak bagi para petani.


Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan menekan potensi kehilangan hasil panen, pemanfaatan mesin Combine Harvester menjadi langkah modernisasi yang patut diapresiasi. Inisiatif ini sejalan dengan semangat untuk mengadopsi teknologi terkini dalam memajukan sektor pertanian.


Kegiatan panen raya ini menjadi cerminan bahwa pertanian adalah urusan kolektif, bukan semata-mata tanggung jawab para petani. Kehadiran Babinsa bukan sekadar formalitas protokoler, melainkan menjelma menjadi sumber motivasi yang membangkitkan semangat juang masyarakat desa untuk terus produktif di sektor agraria. “Kami ingin para petani merasakan bahwa mereka tidak berjuang sendirian. TNI akan senantiasa mendampingi mereka dalam setiap tahapan, mulai dari persiapan lahan hingga panen tiba. Ketahanan pangan adalah cita-cita dan tanggung jawab kita bersama,” tandas Sertu Suparno dengan penuh kepedulian.


Panen raya di Desa Kesambi ini tidak hanya mengukur keberhasilan dalam satuan tonase gabah, tetapi juga menumbuhkan harapan baru dan memperkuat optimisme di benak para petani. Ketika sinergi yang apik terjalin antara TNI, petani, penyuluh pertanian, dan Bulog, maka visi tentang pertanian yang mandiri, tangguh, dan menyejahterakan bukan lagi sekadar angan-angan, melainkan sebuah kenyataan yang semakin mendekat.(Tyaz)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama