Jawapes, SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo menggelar gebyar peringatan Hari Disabilitas Internasional bertajuk “Mewujudkan Dunia Inklusif yang Setara” di Alun-alun Sidoarjo, Jumat (13/12/2024). Hadir dalam acara, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati bersama jajaran Forkopimda.
Salam sehat dan salam bahagia mengawali sambutan Sekda yang mewakili Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH, M.Kn. Beliau menyampaikan pesan bahwa peringatan ini bukan sekedar momentum dan seremonial maupun hura-hura belaka, namun merupakan tugas yang wajib ditindaklanjuti.
Apa itu? Maksudnya bahwa mulai hari ini hingga kedepan, Pemkab Sidoarjo bersama DPRD dan seluruh stakeholder wajib mendahulukan kaum penyandang disabilitas. "Memberikan ruang untuk akses pendidikan serta memberikan bermacam fasilitas kepada penyandang disabilitas agar tidak ada penghalang dalam setiap rutinitasnya," ujarnya.
Dalam hal sekecil apapun kebijakan atau fasilitas sarana prasarana yang dibangun harus responsif terhadap kebutuhan kaum disabilitas seperti fasilitas jalan, membangun sarana prasarana publik termasuk pembangunan toilet walaupun hal kecil tapi sangat bermanfaat bagi teman-teman disabilitas, katanya.
Selain itu, Fenny juga menekankan termasuk dalam hal kebijakan untuk pengentasan pengangguran Kabupaten Sidoarjo khususnya bagi teman-teman disabilitas karena ada kewajiban perusahaan yang wajib mempekerjakan seorang penyandang disabilitas 2 persen dari jumlah pegawai.
“Jadi kami minta dengan sangat dan hormat untuk melaksanakan kebijakan terutama yang terkait dengan kepegawaian/tenaga kerja untuk mengakomodir untuk saudara-saudara disabilitas dengan kuota khusus," pintanya.
Di akhir sambutanya, ia menyampaikan ukuran keberhasilan pembangunan yang menjadi tolak ukur melalui indeks pembangunan manusia Sidoarjo mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2023 yang sudah mencapai angka 81,88 persen dan target RPJMD tahun 2026 sudah terlampaui mencapai angka 82,67 persen. Artinya bahwa 3 tolak ukur di bidang pendidikan kesehatan dan akses ekonomi telah rata dan adil untuk diakses oleh masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Dan khusus bagi penyandang disabilitas dalam layanan bidang kesehatan di mana pemerintah menyediakan layanan khusus bagi teman-teman disabilitas seperti ada kunjungan dari tim kesehatan apabila ada yang sakit namun tidak mampu pergi rumah sakit atau pelayanan kesehatan. Selain itu, pemerintah telah memberikan inovasi baru bahwa penyandang disabilitas dimana para penyandang disabilitas khususnya bagi anak-anak akan mendapatkan kartu disabilitas yang mana dengan kartu ini, akan mendapat pengakuan serta perlakuan khusus seperti ketika berada di fasilitas umum atau kesehatan.
“Kartu disabilitas ini juga merupakan salah satu wujud kepedulian pemerintah kepada penyandang disabilitas minimal ketika menunjukkan kartu ini akan mendapatkan layanan khusus,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Dr. Tirto Adi, M.Pd menyampaikan, jika dengan pendeklarasian hari disabilitas internasional itu artinya bahwa negara-negara yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia memperhatikan terhadap penyandang disabilitas dan sejalan dengan tujuan diselenggarakannya kegiatan gebyar hari disabilitas internasional itu tidak lain dan tidak bukan adalah memenuhi hak-hak martabat dan peningkatan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas khususnya yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
“Dan pada peringatan hari Disabilitas Internasional tahun 2024 ini, ULP UPTD Layanan Disabilitas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan Desember ini mengadakan serangkaian kegiatan mulai dari lomba fashion show, menari, merias serta lomba-lomba yang lain dimana para juaranya akan mendapatkan penghargaan berupa tropi, piagam serta uang pembinaan,” katanya.
Selain itu Tirto juga menyampaikan data peserta didik penyandang disabilitas Kabupaten Sidoarjo sampai pada hari ini tercatat 2.259 peserta didik penyandang disabilitas, jumlah guru pembimbing khusus ada 262 dan sekolah yang ada di Kabupaten Sidoarjo dari Kabupaten Sidoarjo dari 729 lembaga ada 51 lembaga terdapat siswa disabilitas 6,99 persen.
Dari TK ada 1.089 lembaga, ada 61 lembaga yang membina peserta didik disabilitas, untuk tingkat SD terdapat 586 lembaga terdapat 156 yang mengasuh penyandang disabilitas 26,62 persen, sedangkan dari lembaga SMP ada 193 lembaga, 63 lembaga diantaranya 32,64 persen masuk anak disabilitas. Jika di akumulasi secara keseluruhan, dari 2.597 lembaga yang ada di Kabupaten Sidoarjo, selain SMA dan SMK terdapat 331 lembaga 17,97 persen.
“Dari data yang ada dibidang pendidikan, Kabupaten Sidoarjo sangat memperhatikan anak didik yang mengalami disabilitas dan hal ini juga dibuktikannya dengan bentuk kepedulian sehingga tercatat satu diantara 20 kabupaten kota se-Indonesia yang mendapatkan Anugerah Inklusif Education Award," katanya. (Tyaz)
Pembaca
Posting Komentar