Sugeng salah satu personil taruna siaga bencana kabupaten Lumajang saat dikonfirmasi awak media menyampaikan bahwa kejadian atap ambrol di bagian dapur penyebabnya adalah pasca terjadinya angin dan hujan deras dengan intensitas tinggi.
" Mungkin tiang penyanggah tidak kuat menahan beban akhirnya ambrol dan Alhamdulillah tidak ada korban karena penghuninya waspada," tuturnya.
Moh Zidan selaku kepala keluarga yang nempati rumah saat dikonfirmasi awak media membenarkan kalau atap rumah dibagian dapur dan tempat tidur ambrol.
" Alhamdulillah mas tidak ada korban jiwa, karena anak anak saya beberapa hari yang lalu sudah saya pindahkan ke depan atau ke rumah saudaranya sedangkan saya sendiri tidur disini," katanya.
Mokhamad Eko santoso selaku koordinator taruna siaga bencana kabupaten Lumajang dan juga selaku ketua RW 11 menjelaskan mendapatkan informasi bahwa ada rumah warganya yang atapnya ambrol untuk itu segera lakukan asesmen dan menghubungi babinsai, lurah Jogotrunan dan dinas terkait dalam upaya pengambilan langka langka langka yang bisa meringankan beban dari keluarga yang tertimpa musibah.
Dalam musibah ini Tagana dan dinas sosial P3A Lumajang lakukan asesmen serta lakukan penyaluran bantuan urgent dulu seperti kasur, matras, selimut, sandang dan peralatan masak dan semuanya langsung diterima oleh keluarga yang tertimpa musibah.
" Kami selaku relawan Tagana mengucapkan rasa terimakasih semua pihak mulai dari BPBD, Lurah Jogotrunan, staf kelurahan, Babinsa, RT, RW dan warga lingkungan RW 11 yang selalu tanggap dan langsung memberikan informasi terkait musibah atap rumah yang ambrol ini, dan kita berharap agar mas Zidan tetap sabar dan terus semangat," tindasnya.
Zidan selaku pemilik rumah mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak mulai dari babinsai, lurah Jogotrunan, ketua RT, ketua RW 11 dan warga yang selama ini sudah membantu.
" Saya mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak dan saya juga bersyukur diberikan keselamatan serta kesehatan," tuturnya.
( Eko )
Pembaca
إرسال تعليق