Pertahankan Kearifan Budaya Lokal, SD Muhammadiyah 26 Surabaya Gelar Lomba Gamelan

 

Siswa SD Muhammadiyah 26 Surabaya Saat Mengikuti Future Carrer Planning (FCP) di Grand City Surabaya 

Jawapes Surabaya - Future Carrer Planning (FCP) Gamelan merupakan salah satu FCP yang ada di SD Muhammadiyah 26 Surabaya dengan menonjolkan seni budaya yang ada di Indonesia. Sebagai upaya untuk mempertahankan budaya dan kearifan lokal, maka dalam acara Due Aksara yang diselenggarakan di Grand City ditampilkan lomba gamelan merupakan bentuk sajian karawitan yang menggunakan media gamelan dengan laras slendro dan pelog. 


Guru SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Dewi Kartika Wahyuning Ayu S.Pd. menjelaskan, FCP gamelan tersebut adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mengangkat budaya juga hampir jarang dimainkan  oleh masyarakat Indonesia dan jarang difasilitasi di sekolah-sekolah lain, Sabtu (17/12/2022).


"Dalam pemanfaatannya, gamelan bisa digunakan dalam berbagai kegiatan. Sebagai alat musik tradisional, gamelan tidak hanya dipakai dalam pertunjukkan seni, namun juga bisa digunakan pada acara adat dan ritual keagamaan tertentu. Misalnya dalam pernikahan adat ataupun ritual keagamaan Hindu di Bali", papar Dewi.


Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Yunita Puspitasari, S.Si, S.Pd. memaparkan, permainan musik gamelan tersebut dapat melatih siswa siswi untuk belajar bekerja sama, kekompakan dalam memainkannya secara bersama-sama agar nada atau bunyi dapat selaras dan enak terdengar. Karena alat musik gamelan ini sangat banyak jenisnya oleh sebab itu, siswa yang mengikuti FCP gamelan dibagi beberapa kelompok yang terdiri dari jenjang 1 hingga jenjang 5 yang setiap jenjang terdiri dari 5-6 siswa. 


"Kegiatan tersebut sangatlah bagus karena akan menumbuhkan kecintaan terhadap seni budaya khsususnya kita sebagai orang Jawa, karena pada masa sekarang ini generasi muda jarang sekali bisa memainkan alat musik gamelan. Oleh sebab itu, sekolah memfasilitasi alat-alat gamelan supaya bisa memperkenalkan ke anak-anak sejak dini alat musik yang berasal dari Jawa", pungkas Yunita.


"Semoga kedepannya siswa-siswi yang mengikuti FCP Gamelan ini bisa mengikuti perlombaan bukan hanya pada tingkat sekolah maupun tingkat kota melainkan mengikuti perlombaan tingkat provinsi dan memberikan hasil yang sangat memusaskan. Disamping itu selain mengharumkan nama sekolah mereka juga menjunjung tinggi budaya Indonesia agar tidak hilang ditelan masa", harap Yunita. 

(Bintang)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

أحدث أقدم