Gubernur Jatim saat melihat sertifikat salah satu warga ex Syiah (istimewa)
Seperti diketahui sebelumnya, ratusan penganut ex Syiah ini sudah melakukan baiat dan kembali lagi ke ajaran Sunni. Bahkan banyak yang dikirim ke pondok-pondok pesantren, seperti Tebu Ireng dan Lirboyo.
Sementara itu, upaya Pemda Sampang dan Pemprov Jatim untuk menjaga aset mereka di Sampang yang sudah lama ditinggal sejak kejadian tragedi Sampang tahun 2011 silam, diikutkan dalam program PTSL.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa secara simbolis menyerahkan sertifikat tanah kepada 10 perwakilan warga ex Syiah yang tinggal di rusunawa Jemundo, Selasa (2/2/2021).
![]() |
Gubernur Jatim Didampingi Bupati Sampang, Pj Bupati Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo (istimewa) |
Kunjungan Khofifah di rusunawa Jemundo merupakan undangan dari Bupati Sampang Slamet Junaidi. Khofifah mengajak para undangan yang hadir termasuk ex warga Syiah yang tinggal di rusunawa membaca sholawat Burdah nabi Muhammad SAW.
"Kenapa saya mengawali dengan membaca Burdah? Karena menurut kyai, suasana yang terbangun dengan ketenangan dan kedamaian salah satu ikhtiar spiritualnya adalah dengan membaca Burdah. Kehidupan masyarakat yang beragam di Indonesia dan di Jawa Timur ini kita bangun suasana penuh ketenangan, penuh kerukunan dan penuh kedamaian," terang Khofifah.
Mat Rai (55) ex Syiah mengaku, kurang lebih 9 tahun tinggal di pengungsian rusunawa Jemundo merasa senang karena pemerintah hadir membantu proses penyelesaian sertifikat tanahnya.
Sedangkan menurut PJ Bupati Hudiyono menyatakan siap membantu dan menjaga warga ex Syiah yang menempati dua blok di rusunawa Jemundo Sidoarjo. (Tyaz/Kom)
View
Posting Komentar