Camat Banyumas, Abdul Kudus saat ditemui tim Jawapes
Camat Banyumas Abdul Kudus menyampaikan, bahwa konsepnya terintegrasi yaitu integrasi dari fisik dan non fisik dengan irama kota lama termasuk desa, walaupun ada desa tidak termasuk wisata kota lama akan tetapi termasuk bagian dari sejarah.
"Yang merupakan titik nol dari sejarah kota lama Banjoemas adalah ada di Desa Kejawar. Disini ada cerita atau sejarahnya yaitu sejarah Djoko Kaiman yang merupakan Bupati Pertama ditanah Banyumas, selain itu ada Petilasan Kyai Mranggi, bahwa kawasan seperti ini bisa dijadikan wisata kota lama. Ada juga Desa Kedunguter, Sudagaran, Pakunden dan Kalisube yang merupakan bagian dari sejarah," ungkapnya saat ditemui jawapes Rabu Pagi (23/12/2020) dikantornya.
Tidak hanya Sejarah Banjoemas Kota Lama yang sedang dalam perencanaan, namun ada lain hal yang juga masuk dalam perencanaan untuk digabungkan yaitu wisata Sungai Serayu.
Wisata air ini, nantinya akan dibangun sebuah Pelabuhan di Desa Kedunguter namanya Pelabuhan Djoko Kaiman yang menghubungkan ke Dermaga atau saat ini disebut sebagai halte di pinggir Sungai Serayu.
Pada konsep ini, alur bagi wisatawan, nantinya akan dibawa menggunakan perahu yang menyusuri Sungai Serayu dari Desa Kedunguter sampai ke Desa Papringan dimana masih dalam wilayah Kecamatan Banyumas. Para wisatawan akan melewati desa-desa di sepanjang Sungai Serayu yang sekaligus sebagai tempat pemberhetian seperti halnya halte.
Penyusuran desa-desa ini antara lain, Desa Kedunguter, Desa Sudagaran, Desa Pakunden, Desa Kalisube dan Desa Papringan.
"Pembagunan ini ada tiga (3) tahap, sekarang ini ada di tahap 1 dalam konsep kami. Tahap ini yang kita kemas dan apa yang akan kita promosikan salah satunya branding, orang satu persatu mulai datang dari komunitas Babad Banyumas yang mengadakan Event disini. Kota lama disini ada 2, yaitu kota lama yang lama banget ada di Desa Kalisube, disitu ada disekitar pohon tembaganya dan Kota lama kedua, ya disini.. Kantor Kecamatan Banyumas ini, namanya Gerduren," kata Abdul Kudus.
Masih lanjutnya, di tahap kedua, ketika ada fasilitas pendukung sudah selesai pengerjaanya antara lain pembangunan pelabuhan yang ada di Sungai Serayu Desa Kedunguter, direncanakan pengerjaanya di tahun 2021. Tahap ini mulai lengkap dan harapan kami juga ada bangunan Infrakstruktur lain yang kita buat, anggaranyanya dari APBN sekitar 30 Miliar. Kemudian di tahap 3 merupakan Revitalisasi Kota Lama menjadi Kota Pusaka, dalam konsep Kementrian PUPR ditata, di Revitalisasi menjadi kota Bersejarah," pungkasnya.(SoN)
Pembaca
Posting Komentar