Pelantikan Ketua Yayasan Thalasemia Indonesia Cabang Banyumas


Jawapes Banyumas - Pelantikan Ketua baru Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) Cabang Banyumas Periode 2020/2025 dilakukan di Pendopo Sipanji Purwokerto oleh Ketua YTI Pusat Ruswandi. Pelantikan juga disaksikan langsung oleh Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein yang sempat juga mempimpin YTI Banyumas periode sebelumnya dan kini di gantikan oleh Ny. Erna Sulistyawati.

Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein mengatakan bahwa, program sosialisasi dan pengecekan golongan darah kepada masyarakat mengenai thalasemia perlu dilakukan dan ditingkatkan. Dimana Banyumas sendiri mengalami kenaikan penyakit thalasemia dari tahun 2018, awalnya hanya 45 dan sekarang menjadi 200. Husein  berharap agar masyarakat yang akan menikah harus memiliki sertifikat bebas thalasemia mayor, untuk itu pihaknya memerintahkan Dinas Kesehatan merancang Peraturan Daerah (Perda) atau minimal Peraturan Bupati (Perbup) agar setiap calon pengantin bebas dari thalasemia.  

"Kalau bisa Perda, kalau engga ya Peraturan Bupati. Karena aturan tersebut akan lebih nyata bahwa orang yang akan nikah itu harus ada sertifikat bebas thalasemia mayor," katanya dalam sambutan.

Dalam hal ini, Dinas Kesehatan diminta untuk mempersiapkan dengan berkoordinasi dengan bagian hukum dan Ketua baru Yayasan Thalasemia Indonesia Cabang Banyumas agar penanganan masalah penyakit thalasemia tidak berlarut-larut.

"Saya pikir kita semua telah bekerja keras, tapi tetep aja jeblag jeblug gini ya dan semoga tidak berlarut-larut. Mungkin aturan akan lebih itu efektif, saya pikir dipaksakan saja, nanti kalau ada resiko banyak yang protes nanti saya yang tangani saja," tambah Bupati.

Ketua YTI Cabang Banyumas yang baru Ny. Erna Sulistyawati mengatakan bahwa, segenap pengurus YTI mempunyai tugas dan PR dalam menangani dan mendampingi penderita thalasemia, diantaranya adalah mengupayakan pemahaman, kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai resiko dan bahaya penyakit thalasemia.

"Ini merupakan suatu kehormatan sekaligus tantangan bagi saya dan segenap pengurus YTI Kabupaten Banyumas, yang tadi sudah disampaikan Bupati. Tentu dukungan, support, kerjasama dan sinergitas dari segenap pemangku kepentingan agar dapat menjalankan tugas ini. Semoga tahun 2021 dan seterusnya, Pemerintah Kabupaten Banyumas bisa menganggarkan dalam melaksanakan tugas dan sosialisasi ini," ucap Erna.

"Satu hal yang menjadi perhatian bersama adalah jumlah penderita thalasemia di Kabupaten Banyumas merupakan salah satu yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, sehingga perlu penanganan serius dari kita semua. Melalui screening dan pendeteksi dini diharapkan penderita thalasemia dapat kita cegah," imbuhnya.

Ketua Umum Thalasemia Indonesia Pusat Ruswandi berharap, kasus thalasemia dapat berkurang di Indonesia. Mengingat biaya untuk penyakit ini, di BPJS Kesehatan sudah masuk 5 besar.  

"Makanya kita doakan supaya bisa cepat dalam penanganan, sehingga kita bisa tau bagaimana dan apa yang harus kita lakukan. Kalau kita diamkan saja, haduh semakin banyak semakin susah dan Pemerintah sendiri akan makin repot," katanya.(Cpt)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama