Dalam pelaksanaan rapid test tersebut, dari 300 yang disediakan, hanya 140 saja yang mau menjalani rapid test. Menurut info, para pedagang merasa ketakutan jika di rapid test, kemungkinan dari psikologisnya belum siap menerima jika hasilnya akan reaktif, maka dari itu mereka menutup lapaknya terlebih dahulu sebelum didatangi pihak pasar.
Berdasarkan keterangan dari Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji mengungkapkan bahwa rapid test ini digelar untuk mengetahui sejauh mana penyebaran covid-19 ini di wilayah Desa Wonocolo meski dari hasil rapid test belum bisa maksimal. Maka dari itu, kami inginkan supaya dilakukan swab khususnya untuk warga Desa Wonocolo dan pedagang di Pasar Taman.
Lanjutnya, kami ingin agar di Pasar Taman dan di Desa Wonocolo ini dilakukan swab, karena dari hasil rapid test itu hasilnya masih belum bisa diketahui, apakah reaktif atau non reaktif. Tapi jika dilakukan swab, maka hasil akan bisa langsung dipantau dan dilihat hasilnya dengan cepat, kata Sumardji.
Kami juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya di Desa Wonocolo ini, mari kita bersama-sama peduli akan kesehatan diri dan mematuhi protokol kesehatan dengan harapan warga menyadari akan arti pentingnya kesehatan, pungkas Sumardji.
Kabid Pasar Disperindag Sidoarjo, Nawari juga menambahkan bahwa selama ini kami sudah menghimbau kepada masyarakat khususnya di Pasar Taman ini agar selalu memakai masker dan mematuhi aturan selama masa pandemi covid-19.
(Tyaz)
Pembaca
إرسال تعليق