Kata Kamnjawiyono : Terima Uang dalam Proses Pilkades Bukan Berarti Harus Mencoblos

Jawapes.or.id Gresik - Pesta demokrasi, istilah yang melekat pada pendengaran masyarakat atau penduduk desa akhir-akhir ini penuh dengan dinamika serta kemajemukan budaya diantaranya adalah money politic, sistemik, terstruktur dan masif.

Menggugah kedewasaan dalam berpolitik, baik pada aspek cara dan dasar berpikir, bersikap maupun bertindak seiring dengan ketatnya peraturan, Kamnjawiyono selaku politisi senior mencermati salah satu budaya pada pesta demokrasi yaitu money politic yang dilakukan oleh para peserta kontestasi politik ditingkat desa.

Maraknya aksi politik yang tidak mencerminkan nilai-nilai demokratis dengan cara memberi imbalan berupa uang untuk meraup suara pemilih, Kamnjawiyono mantan kepala desa dua periode, aktif dalam perpolitikan nasional saat ini dan selaku tokoh masyarakat Desa Sumput Driyorejo merespon atas tradisi tersebut.

Respon berupa pesan dan himbauan kepada para pemilih bahwa tradisi pemberian uang dari peserta calon kepala desa bagi para pemilih diluar ketentuan hukum, terima saja uangnya dan bukan berarti harus memilihnya, ucapnya.

Bagaimanapun juga, apabila para peserta calon kepala desa yang mengeluarkan beaya politik besar dengan memberikan uang sebagai ganti suara pemilih, pada konsekwensinya nanti akan sangat berpengaruh pada kinerja dengan niat akan mengembalikan modal politik menjadi prioritasnya, jelas Kamnjawiyono.

Disisi lain, Khusaini sebagai penduduk asli Desa Sumput dengan terdapat lebih dari 15 perusahaan yang bercokol menambahkan, bahwa tidak masalah bagi siapapun yang nanti akan menjadi kepala desa, namun ketersediaan peluang kerja bagi para penduduk desa serta penghapusan sistem outsourching dapat menjadi perhatian utamanya, himbaunya.(Sub)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama