BNNK Sidoarjo Gelar Capaian Kinerja 2025 Jelang Akhir Tahun



Jawapes, SIDOARJO - Menjelang akhir tahun 2025, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sidoarjo menggelar press rilis terkait capaian kinerja 2025, sinergi, kolaborasi dan inovasi dalam war on drugs for humanity, Senin (29/12/2025).

Dalam acara, dihadiri langsung Kepala BNNK Sidoarjo, Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto, Ketua DPRD, H. Abdillah Nasih, Kepala Bakesbangpol, Fredik Suharto, Kasatnarkoba Polresta Sidoarjo, Kompol Riki Donaire Piliang, Kepala Dinas PMD, Probo Agus Sunarno, Direktur RSU Anwar Medika, dr. Achmad Yudi Arifiyanto, Camat Gedangan, Ineke Dwi Setiawati, serta tamu undangan lain.

Ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan dinamika yang semakin kompleks. Perkembangan modus operandi, kemunculan jenis narkotika baru, serta keterkaitan jaringan lokal dengan sindikat nasional dan internasional menjadi tantangan serius yang harus dihadapi secara adaptif dan berkelanjutan. Kondisi tersebut menuntut BNNK Sidoarjo untuk senantiasa meningkatkan kapasitas kelembagaan, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta mengedepankan inovasi kebijakan dan pelayanan dalam pelaksanaan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Sejalan dengan semangat War on Drugs for Humanity, BNNK Sidoarjo menempatkan perang melawan narkoba sebagai upaya kemanusiaan yang berorientasi pada perlindungan dan penyelamatan masyarakat. Pendekatan ini diwujudkan melalui penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku peredaran gelap narkotika, khususnya bandar dan jaringan pengendali, serta pendekatan rehabilitatif dan humanis bagi penyalahguna dan pecandu narkoba. Prinsip kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi landasan utama dalam setiap intervensi yang dilaksanakan.

Terkait hal tersebut, Kepala BNNK Sidoarjo, Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto mengatakan bahwa sepanjang tahun 2025, BNNK Sidoarjo melaksanakan berbagai langkah strategis dalam mendukung kebijakan nasional P4GN, seperti bidang pemberantasan dengan memperkuat koordinasi dan sinergi bersama aparat penegakan hukum, Pemda, serta pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan pemberantasan penyalahgunaan kasus narkotika.

"Kami membentuk Tim Asesmen Terpadu (TAT) yang berfungsi untuk melakukan penilaian komprehensif terhadap penyalahguna narkotika guna menentukan penanganan yang tepat, apakah melalui rehabilitasi atau proses hukum lanjut. Pembentukan Tim hukum terdiri dari Jaksa, Penyidik Polri, Penyidik BNN, sedangkan tim medis terdiri dari dokter dan psikolog klinis yang sudah bersertifikat (ASI = Addiction Severity Index)," terangnya.

Sedangkan disisi pencegahan, BNNK Sidoarjo secara konsisten mengembangkan strategi berbasis advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba. Program pencegahan dilaksanakan secara menyeluruh dengan menyasar lingkungan strategis, meliputi keluarga, pendidikan, tempat kerja, serta komunitas masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pengetahuan, tetapi juga mendorong perubahan sikap dan perilaku masyarakat agar memiliki daga tangkal vang kuat terhadap ancaman narkoba, ujar Gatot.

Lebih lanjut Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto juga menyampaikan bahwa upaya pemberdayaan masyarakat juga menjadi pilar penting dalam strategi P4GN di Kabupaten Sidoarjo. BNNK Sidoarjo mendorong masyarakat untuk berperan sebagai subjek aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba. 

"Melalui advokasi kebijakan, pembentukan penggiat P4GN, deteksi dini melalui tes urine, dan upaya menuju Kota/Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba, masyarakat didorong untuk memiliki kapasitas, kemandirian, dan kepedulian dalam menjaga lingkungannya dari ancaman narkoba. Pendekatan ini sehalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika," sambungnya. 


Beliau juga menambahkan bahwa Kabupaten Sidoarjo sebagai kota kedua yang telah melaksanakan survey prevalensi terkait pengguna narkoba. Alhamdulillah, di Kabupaten Sidoarjo masih belum tinggi, namun yang perlu digarisbawahi bahwa itu hasil survey. 

"Tentunya perlu didalami lagi dan diperjelas tentang sejauh mana tingkat validitas survey itu. Dan tidak menutup kemungkinan di tahun depan, kita akan survey lagi untuk memperjelas angka tersebut. Mudah-mudahan setelah disurvey lagi, angkanya yang muncul tidak terlalu besar, karena itu menjadi dasar penentu kebijakan pemerintah. Karena di survey akan terlihat daerah mana yang terbesar, atau paling banyak pemakainya itu dari kalangan apa, pekerjaannya apa," jelasnya.

BNNK Sidoarjo menyadari bahwa perang melawan narkoba bukanlah tugas satu institusi semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang bersih dari narkoba. 

BNNK Sidoarjo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus memperkuat komitmen bersama dalam upaya P4GN, dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, tempat keria, hingga komunitas. Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan pendekatan kemanusiaan, BNNK Sidoarjo optimistis dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang sehat, produktif, dan berdaya saing, serta mendukung terwujudnya Indonesia Bersinar menuju Indonesia Emas 2045.(Tyaz)
Baca Juga

View

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

أحدث أقدم

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan