Jawapes probolinggo – Wali Kota Probolinggo dr Aminudin menekankan bahwa moderasi beragama adalah kunci terciptanya kerukunan, yang menjadi fondasi utama bagi pembangunan daerah. Penegasan ini disampaikan Aminuddin saat membuka kegiatan Pendidikan Kader Penggerak Moderasi Beragama (PKPMB) Segmen Kepemudaan di Aula PD Muhammadiyah Kota Probolinggo, Sabtu (18/10).
"Tujuan kita semua adalah kerukunan dan kedamaian. Karena dengan kerukunan itulah tahapan-tahapan pembangunan dapat berjalan baik," ujar Aminuddin di hadapan 50 peserta perwakilan organisasi keagamaan dan kemahasiswaan.
Aminudin menegaskan, sikap toleransi dan inklusif harus menjadi karakter masyarakat, terutama generasi muda. Ia mengibaratkan peran pemimpin sebagai "konduktor" yang harus mampu menyelaraskan berbagai suara agar menghasilkan harmoni dalam kehidupan beragama.
"Bahasa filosofinya sekarang, toleransi itu inklusif. Artinya terbuka untuk semua. Semua komponen di kota ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk proses pembangunan," jelasnya.
Kegiatan PKPMB tersebut berlangsung hingga 19 Oktober 2025 yang diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Gereja Katolik Bunda Karmel, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu, serta organisasi mahasiswa seperti IMM, PMII, HMI, dan GMNI.
Ketua FKUB Kota Probolinggo Ahmad Hudri menyebutkan bahwa kegiatan ini pertama di Kota Probolinggo, bahkan berpotensi se-Indonesia, yang dirancang untuk mencetak kader muda lintas agama
"Kami mendesain kegiatan ini untuk mempersiapkan kader muda lintas agama agar bersama-sama membangun peradaban yang berkarakter wasathiyah, berpikir moderat, menolak fundamentalisme, radikalisme, sekularisme, dan liberalisme,"terang Hudri.
Tak hanya itu FKUB menargetkan pembentukan 2,500 kadar muda penggerak moderasi dalam lima tahun ke depan, yang akan berkolaborasi melalui rumah pintar moderasi dan kampung moderasi
Aminuddin juga menyampaikan data pembangunan di bawah enam bulan kepemimpinannya. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan di Kota Probolinggo berhasil turun sebesar 0,4% dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil (0,005).
Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo juga mencatat peningkatan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir, mencapai 5,85% naik dari angka sebelumnya 5,1%.
"Pencapaian ini akan sia-sia bila kerukunan tidak kita jaga. Karena pembangunan yang kokoh hanya dapat tumbuh di atas fondasi kedamaian dan kebersamaan,"pungkas Aminuddin penuh semangat.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber lintas agama untuk membawakan materi seputar moderasi beragama, wawasan kebangsaan, kepemimpinan inklusif, dan penguatan peran pemuda dalam menjaga kerukunan antarumat beragama.(Kof/Id)
View

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments