Hangatnya Jawa Timur Menyambut Anies

 

Jawapes Probolinggo – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Probolinggo menggelar sholat gaib, tahlil, dan doa bersama pada Selasa (11/6/2024) malam. Acara ini digelar sebagai bentuk duka dan penghormatan atas meninggalnya empat korban aksi unjuk rasa di sejumlah daerah.

Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor DPC PKB yang terletak di Jalan Mastrip. Rangkaian acara dimulai tepat pukul 20.00 WIB dan dihadiri oleh para pengurus partai serta jamaah yang turut berpartisipasi.

Empat nama korban didoakan secara khusus dalam kesempatan itu. Mereka adalah Affan Kurniawan, Sahrina Wati, Saiful Akbar, dan Abay. Keempatnya gugur dalam peristiwa demonstrasi yang terjadi di lokasi yang berbeda.

Sholat gaib menjadi pembuka dari serangkaian acara. Seluruh jamaah mengikuti sholat dengan khidmat untuk mendoakan arwah para korban.

Usai sholat, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil secara bersama-sama. Suara lantunan tahlil menggema di ruangan sebagai bentuk permohonan ampunan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan istighosah. Doa bersama ini dipanjatkan untuk memohon ampunan bagi para korban sekaligus keselamatan bagi bangsa Indonesia.

Ketua DPC PKB kota Probolinggo H.Abdul Mujib.

Ketua DPC PKB Kota Probolinggo, H. Abdul Mujib, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas peristiwa tersebut. "Kami ikut berbelasungkawa atas wafatnya para korban," ucapnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar keluarga almarhum dan almarhumah diberi ketabahan dan keteguhan hati dalam menghadapi musibah ini.

Mujib menambahkan bahwa doa dalam acara ini tidak hanya untuk korban, tetapi juga untuk kesatuan bangsa. Doa dipanjatkan agar Indonesia dijauhkan dari segala bentuk perpecahan.

Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dan hati-hati dalam menyikapi berbagai isu yang beredar. Terutama terhadap informasi yang kebenarannya belum dapat diverifikasi.

Melalui kegiatan ini, PKB berharap dapat memberikan kontribusi bagi terciptanya kedamaian. Serta mendorong masyarakat untuk menjaga persatuan dan stabilitas nasional.

Acara diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh imam. Doa terfokus pada permohonan keselamatan bagi negara dan persatuan seluruh masyarakat Indonesia.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Semua peserta terlihat haru dan khusyuk mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai.(Id)

Baca Juga

View