Jawapes, SIDOARJO – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, usai runtuhnya bangunan mushola pada Senin (29/9/2025). Musibah tersebut menelan korban jiwa maupun luka-luka, sehingga membutuhkan penanganan darurat secara cepat, terarah, dan terpadu.
Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, S.H., M.Han., bergerak cepat dengan terjun langsung ke lokasi kejadian untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman dan optimal. Sejak detik awal pasca-runtuhnya bangunan, jajaran Kodim 0816/Sidoarjo langsung bersinergi dengan BPBD, Basarnas, Polri, relawan, serta unsur pemerintah daerah. Mereka bahu-membahu melakukan pencarian korban, menyalurkan logistik, hingga mengamankan area bencana agar proses evakuasi dapat berlangsung tanpa hambatan.
Pada Selasa dini hari (30/9/2025) sekitar pukul 00.15 WIB, Dandim 0816/Sidoarjo turut mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak yang hadir meninjau lokasi musibah. Kedatangan rombongan juga diikuti Kepala Basarnas Jatim, Kepala BPBD Jatim, dan Forkopimda Kabupaten Sidoarjo untuk memastikan koordinasi lintas instansi berjalan baik.
Dalam tinjauannya, Dandim 0816/Sidoarjo mendampingi Gubernur Jatim meninjau puing-puing bangunan yang ambruk serta memastikan seluruh upaya evakuasi korban berlangsung maksimal. Berbagai sarana pendukung telah disiagakan, mulai dari ambulans, lampu penerangan darurat, hingga dapur umum untuk menunjang kebutuhan logistik baik korban maupun para relawan. “Insya Allah, seluruh peralatan sudah standby. Semoga proses evakuasi berjalan lancar dan korban yang masih belum ditemukan segera bisa dievakuasi,” tutur Gubernur Khofifah penuh harap.
Sementara itu, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo menegaskan komitmennya bahwa TNI bersama unsur terkait akan terus bekerja tanpa lelah dalam menangani musibah ini. “Kami bersama TNI-Polri, BPBD, Basarnas, dan para relawan akan terus berupaya maksimal. Prioritas kami adalah keselamatan korban serta memberikan ketenangan bagi keluarga yang terdampak. Semoga musibah ini segera tertangani dengan baik, dan korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan masih terus berjibaku siang dan malam dengan penuh dedikasi. Peristiwa runtuhnya mushola Ponpes Al Khoziny bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar pesantren dan masyarakat Sidoarjo, namun juga menjadi bukti nyata tentang kuatnya kebersamaan, solidaritas, dan sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, dan para relawan dalam menghadapi situasi darurat.(Tyaz)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments