Jawapes Jakarta - Lima anggota DPR RI resmi dicopot dari jabatannya setelah komentar kontroversial mereka memicu gelombang demonstrasi di berbagai daerah. Keputusan ini diambil usai pertemuan ketua umum partai politik dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada 31 Agustus 2025. Presiden Prabowo menegaskan langkah tegas tersebut diambil untuk merespons aspirasi rakyat.
“Ketua umum partai melaporkan kepada saya bahwa mereka telah menonaktifkan anggota DPR RI yang keliru menyampaikan pernyataan. DPR harus berpihak kepada rakyat, bukan memicu kegaduhan,” tegas Prabowo, Minggu (31/8/2025).
Anggota DPR dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni, dinonaktifkan setelah menyebut massa demonstrasi “tolol” hingga rumahnya di Tanjung Priok dijarah massa. Rekannya sesama fraksi, Nafa Urbach, juga dicopot usai menyatakan wajar bila anggota DPR mendapat tunjangan rumah Rp50 juta dan mengeluhkan macetnya perjalanan dari Bintaro ke Senayan. Rumahnya pun ikut jadi sasaran amarah massa meski ia sempat meminta maaf. Dari PAN, Uya Kuya dipecat karena berjoget usai sidang tahunan meski kondisi ekonomi masyarakat sulit. Rumahnya di Duren Sawit dijarah hingga barang berharga dan hewan peliharaan hilang. Sementara itu, Eko Patrio dicopot setelah viral berjoget sambil mengejek kritik publik, sebelum rumah mewahnya di Setiabudi dijarah massa. Dari Partai Golkar, Adies Kadir juga kehilangan kursinya usai pernyataannya bahwa anggota DPR masih nombok meski menerima tunjangan rumah Rp50 juta dinilai menyinggung rakyat.
Penonaktifan lima anggota dewan ini menjadi keputusan Fraksi NasDem, PAN, dan Golkar sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo untuk meredam kemarahan publik sekaligus memulihkan citra DPR RI di tengah gelombang unjuk rasa. (Red)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments