![]() |
Dokumentasi saat investigasi di lokasi |
Jawapes Mojokerto,– Proyek pembangunan plengsengan saluran air di Jalan Cembor, Pacet, Kabupaten Mojokerto, yang disebut untuk mengantisipasi longsor saat musim hujan, kini menjadi sorotan publik. Proyek yang menggunakan dana publik ini diduga proyek siluman dan terindikasi asal jadi, memunculkan tanda tanya besar terkait transparansi dan pengawasan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Selasa (22/07/2025).
Pantauan tim Jawapes.or.id., bersama warga pada Senin (21/07) di lokasi menunjukkan ketiadaan papan nama proyek yang menjadi kewajiban setiap pelaksanaan proyek pemerintah. Publik tidak tahu siapa kontraktornya, berapa nilai proyeknya, dan sumber anggarannya dari mana.
Padahal, berdasarkan UU Keterbukaan Informasi Publik No. 14 Tahun 2008, masyarakat berhak tahu penggunaan dana publik yang sedang dikerjakan. Tanpa papan proyek, pelaksanaan pekerjaan ini rawan manipulasi volume dan spesifikasi teknis.
“Kalau tidak ada papan proyeknya, rakyat harus curiga, jangan-jangan ada permainan,” ujar salah satu warga Pacet yang ikut memantau.
Lebih parah lagi, material yang digunakan dalam proyek ini juga diduga tidak sesuai spesifikasi. Seharusnya, proyek pemerintah ini menggunakan Semen Gresik yang kualitasnya terjamin untuk infrastruktur saluran air, tetapi di lapangan ditemukan penggunaan semen merk Dynamic yang lebih murah.
Ironisnya, para pekerja proyek terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, sepatu safety, dan perlengkapan keselamatan lainnya. Hal ini melanggar ketentuan keselamatan kerja dan berpotensi menimbulkan kecelakaan di lokasi.
“Kalau pekerja saja nggak dipikirkan keselamatannya, bagaimana kualitas proyeknya mau dijamin,” tambah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Saat awak media mencoba mengkonfirmasi, mandor proyek dan konsultan pelaksana terlihat menghindar dan tidak memberikan penjelasan terkait nama kontraktor maupun nilai proyek ini. Ketertutupan ini semakin menimbulkan kecurigaan publik bahwa proyek ini bisa saja menjadi lahan bancakan anggaran, dengan kualitas pekerjaan yang asal jadi.
Karena proyek ini menggunakan uang rakyat, masyarakat mendesak Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto dan APIP (Aparat Pengawasan Intern Pemerintah) segera turun untuk memeriksa proyek ini di lapangan. Penelusuran dan audit teknis perlu dilakukan untuk memastikan kualitas bangunan sesuai RAB dan tidak terjadi kebocoran anggaran.
“Kami minta Dinas PUPR jangan tutup mata. Kalau ada permainan, tangkap kontraktor dan oknum yang terlibat,” tegas salah satu tokoh masyarakat Pacet.
Jawapes.or.id., bersama masyarakat akan terus mengawal proyek ini sebagai bagian kontrol sosial publik, memastikan proyek plengsengan ini benar-benar bermanfaat bagi warga dan bukan hanya proyek asal jadi yang berpotensi membahayakan masyarakat di musim penghujan. (Rd82)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments