Jawapes, BATANG – Kepolisian Resor (Polres) Batang menggelar program penanaman jagung serentak kuartal III sekaligus penanaman jagung di lahan perhutanan sosial, Rabu (9/7/2025) kemarin.
Acara berlangsung di lahan Perhutani BKPH Subah KPH Kendal Petak 48 A, Dusun Rowosari, Desa Kelimanggis, Kecamatan Subah, dengan melibatkan berbagai unsur pemerintah daerah dan kelompok masyarakat.
Kapolres Batang AKBP Edi Rahmat Mulyana memimpin langsung kegiatan tersebut, didampingi Dandim 0736/Batang Letkol Inf Andhika Baroto Chrishastanto, serta Wakil Bupati Batang Suyono yang hadir mewakili Bupati Batang.
“Program ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata AKBP Edi Rahmat saat ditemui usai acara ceremonial penanaman jagung.
Ia menambahkan, kolaborasi antara kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan serta mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Kegiatan penanaman jagung di Batang merupakan bagian dari rangkaian penanaman jagung serentak secara nasional yang digelar Polri. Melalui video conference, peserta di Batang mengikuti acara utama yang dipimpin langsung oleh Kapolri dari Grobogan, Jawa Tengah.
Dalam kegiatan nasional tersebut, Menteri Pertanian serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan turut memberikan sambutan secara daring untuk menegaskan dukungan pemerintah pusat dalam mendorong produktivitas pertanian.
Kegiatan puncak ditandai dengan pemukulan lesung secara serentak sebagai simbol dimulainya penanaman jagung serentak di seluruh Indonesia.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Sutadi Ronodipuro, menjelaskan program ini juga melibatkan kelompok tani dari tiga desa, yakni Kelimanggis, Subah, dan Jatisari.
“Melalui pemanfaatan lahan perhutanan sosial, kami optimis hasil panen jagung di lokasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Sutadi.
Ia menuturkan, lahan yang digunakan dalam penanaman ini telah melalui proses pendampingan kelompok tani agar siap mengelola lahan secara produktif dan berkelanjutan.
Pada momen tersebut, Kapolri juga meresmikan penyerahan Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial kepada kelompok tani sebagai bagian dari dukungan legal agar petani dapat memanfaatkan lahan hutan secara sah untuk kegiatan pertanian.
Selain itu, pemerintah juga menyerahkan bantuan hibah kepada kelompok tani untuk mendukung kebutuhan operasional dalam kegiatan penanaman jagung.
Kapolres Batang menegaskan bahwa kehadiran Polri dalam program ketahanan pangan ini tidak hanya sebatas simbolik, tetapi juga akan dilanjutkan dengan pendampingan kelompok tani hingga masa panen tiba.
“Kami akan terus mendampingi agar hasil panen dapat maksimal dan membawa dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Program penanaman jagung serentak ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia dengan memanfaatkan lahan perhutanan sosial yang sebelumnya tidak optimal digunakan.
Usai kegiatan, Kapolri melakukan wawancara eksklusif dengan Nusantara TV untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai strategi ketahanan pangan nasional yang sedang dijalankan.
Kapolri menyampaikan bahwa lahan perhutanan sosial merupakan potensi besar untuk membantu Indonesia mencapai kemandirian pangan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar hutan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Kapolri dalam wawancara tersebut.
Kapolres Batang juga mengajak generasi muda untuk tidak ragu terjun ke dunia pertanian karena sektor ini memiliki potensi besar jika dikelola secara serius.
Ia menegaskan, Polri akan terus mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.
“Pertanian adalah masa depan, dan kita harus memastikan generasi muda ikut andil dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tutup AKBP Edi Rahmat Mulyana.(Santo)
View
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments