Jawapes, SIDOARJO – Mentari pagi perlahan menembus kabut tipis yang menyelimuti hamparan sawah di Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Senin (21/7/2025). Di tengah semilir angin dan riuh suara alam, terpatri semangat kerja sama yang tak pernah padam. Di sanalah Serma Junaidi Lariunaung, Babinsa Desa Kwangsan dari Koramil 0816/18 Sedati, hadir menyatu bersama petani, melangkah bersama dalam ikhtiar menjaga ketahanan pangan nasional.
Pendampingan ini dilakukan bersama Kelompok Tani Wagir, yang diketuai oleh Ayub, dan menggandeng Soleh, salah satu petani yang saat ini tengah mengolah lahan padi miliknya seluas 1,5 hektar. Lahan yang mungkin tak seberapa luas, namun menyimpan asa dan cita-cita yang tak terhingga.
Tidak sekedar hadir, Serma Junaidi turun langsung ke sawah, bahu-membahu dengan para petani. Ia memberikan bimbingan teknis, berdiskusi santai tentang pola tanam, dan menyuntikkan semangat yang kadang mulai redup akibat berbagai tantangan pertanian.
“Pertanian bukan sekadar menanam padi, tetapi juga menanam masa depan, menumbuhkan harapan, dan menjaga keberlangsungan negeri ini. Di tengah cuaca yang tidak menentu dan serangan hama, petani harus terus bangkit. Dan kami, TNI, akan selalu ada di tengah masyarakat, mendampingi dan menguatkan,” ujar Serma Junaidi.
Lahan 1,5 hektar milik Soleh dikelola dengan penuh ketekunan. Meskipun tidak sebesar lahan pertanian lainnya, semangat yang tumbuh di atas tanah ini luar biasa. Kehadiran Babinsa di tengah proses pengolahan lahan menjadi sumber motivasi tersendiri bagi petani, yang kerap berjuang dalam keterbatasan sarana dan ancaman hama seperti tikus dan sundep.
Dalam kesempatan itu, Serma Junaidi juga menekankan pentingnya: Penggunaan pupuk secara efektif dan efisien, Pengelolaan air irigasi secara bijak dan Pengawasan rutin terhadap serangan hama. Ia juga mendorong agar komunikasi antarpetani, kelompok tani, dan pihak terkait terus diperkuat demi menghadirkan solusi yang cepat dan tepat.
Kegiatan pendampingan ini adalah bagian dari komitmen TNI dalam membantu masyarakat pedesaan, khususnya dalam bidang pertanian. Sinergi yang terjalin antara Babinsa dan kelompok tani menjadi pondasi kuat dalam menghadapi dinamika sektor pertanian saat ini. “Kami ingin melihat pertanian di Desa Kwangsan terus berkembang. Bukan hanya dari segi luas lahan atau hasil panen, tapi juga dalam semangat kebersamaan, penguatan kelembagaan petani, dan kemandirian dalam mengelola pertanian itu sendiri,” tambah Serma Junaidi.
Dari hamparan sawah di Desa Kwangsan, tumbuh harapan akan masa depan yang lebih cerah. Pendampingan yang dilakukan Babinsa bukan hanya mengajarkan cara bercocok tanam, tetapi juga menanamkan nilai perjuangan, kemandirian, dan cinta tanah air. Dengan langkah-langkah kecil yang diiringi semangat besar, ketahanan pangan negeri ini dijaga dari bawah – dari petani yang tak kenal lelah, dan Babinsa yang tak henti menyemangati.(Tyaz)
View
إرسال تعليق
Hi Please, Do not Spam in Comments