Jawapes Probolinggo_ Sebuah rekaman Vidio tak senonoh yang menampilkan pelajar SMA dari wilayah Sukapura tengah menjadi perhatian publik setelah videonya tersebar di media sosial. Konten tersebut diduga diambil tanpa sepengetahuan korban, lalu beredar luas melalui ponsel dan grup pertemanan sekolah.
Rekaman tersebut diputar ulang dari perangkat milik DV (16), yang tidak menyadari bahwa momen pribadinya sedang direkam ulang oleh orang lain. Video itu lantas tersebar ke beberapa teman, hingga akhirnya muncul di platform TikTok pada Maret lalu.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa penyelidikan masih berjalan. Sejumlah siswa telah dipanggil untuk dimintai keterangan, termasuk remaja yang diketahui merupakan anak dari seorang kepala desa di kawasan Sukapura.
Seorang warga setempat, YY (30), mengaku mengenal nama-nama yang disebut-sebut terlibat dalam penyebaran konten itu. Beberapa di antaranya berinisial SN, EA, TR, LA, dan RV. "Katanya sudah diperiksa, tapi mereka masih beraktivitas seperti biasa, kadang saya lihat lewat depan toko," ujarnya.
Konfirmasi yang dilakukan kepada Kanit Reskrim Polsek Sukapura, Aiptu Eko Aprianto, tidak membuahkan banyak informasi. Ia mengatakan penanganan perkara ini berada di bawah kewenangan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo.
Namun hingga berita ini diturunkan, Aiptu Agung Dewantara dari Unit PPA belum memberikan tanggapan resmi meskipun pesan konfirmasi telah terkirim dan terbaca. Kejelasan mengenai hasil pemeriksaan lima remaja tersebut belum tersedia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Merdhania Pravita Shanty, membenarkan bahwa kasus tersebut sedang ditangani secara khusus oleh unit PPA. "Kami masih menunggu laporan lengkap dari penyidik. Karena korban masih di bawah umur, maka prosesnya harus hati-hati dan tertutup," jelasnya, Jum'at (20/6).
Dari pihak keluarga, korban diketahui telah meninggalkan rumah sejak insiden tersebut mencuat. Kakek korban, Tirojo, mengaku cemas karena tidak mengetahui keberadaan cucunya. Ia beberapa kali mencoba mencari informasi ke kantor desa dan kepolisian.
“Saya hanya ingin tahu kabar anak dan cucu saya. Mereka pergi dari rumah dan belum kembali sampai sekarang,” ungkap Tirojo dengan mata berkaca-kaca.
Pihak keluarga berharap penyidik bekerja secara transparan dan segera mengambil langkah hukum terhadap siapa pun yang terbukti menyebarkan video tersebut. Mereka menuntut keadilan atas tindakan yang telah merusak martabat korban dan berdampak pada kondisi psikologis seluruh keluarga.(Id)
View
إرسال تعليق