Sanggar Lukis Ceria Banjar Baru Sebagai Alternatif Kreasi Anak

 

Aktivitas di Sanggar Lukis Ceria (inzet  Eko Budiono beserta istri)


Jawapes Bapnjarma di Sansin - Sanggar lukis memiliki peran penting sebagai wadah untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni, khususnya dalam bidang melukis. Sanggar ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi pusat kegiatan, diskusi, dan pameran bagi para pelukis. 

Di zaman modern seperti sekarang ini, bukan sesuatu yang baru jika kita melihat kecenderungan anak untuk bermain dan menghabiskan waktu mereka di gadget seperti HP dan laptop untuk bermain game maupun berselancar di sosial media.

Berangkat dari situ, seniman lukis/perupa asal Surabaya yakni Eko Budiono bersama istrinya mempelopori untuk membuat sanggar lukis untuk anak, yakni "Sanggar Lukis Anak Ceria" yang ditujukan untuk memberikan wadah berkreasi sekaligus beri opsi permainan baru bagi anak. 

Sanggar Lukis Anak Ceria ini sudah berjalan hampir 12 tahun sejak 2013. Keberadannya di jalan PM Noor (Depan Komplek Barata) Banjarbaru Kalimantan Selatan. Sudah memiliki total murid dikisaran 500 anak didik dari berbagai anak dari Kalimantan Selatan dengan jenjang umur yang juga beragam. Untuk setiap harinya ada kisaran 40 sampai 50 anak didik.

"Kegiatan ini murni kegiatan sosial, saya yang memang berkecimpung di dunia lukis dan seni rupa bersama keluarga ingin berbagi ilmu yang saya miliki dan menyalurkannya kepada anak-anak yang mungkin nantinya akan bermanfaat," ujar Eko Budiono, Jum'at(27/5/202).

Pelukis senior yang sudah sering melakukan pameran ini merasa bahwa anak di umur yang masih belia cocok untuk dikenalkan dengan dunia seni, terutama untuk belajar pewarnaan karena anak lebih mudah menyerap dari apa yang diterima oleh indra pengelihatan mereka.

"Awal kali tujuan kita itu membentuk sanggar Lukis ini untuk mengantisipasi kecenderungan anak zaman sekarang terhadap gadget dan game," ujar Eko Budiono.

"Melalui kegiatan ini kita mengarahkan anak untuk bersosialisasi, berkumpul bersama dan menemukan permainan baru teman tanpa sentuhan gadget, terkecuali untuk dokumentasi," imbuhnya.

Awalnya lokasi Sanggar Lukis ini hanya bisa menampung beberapa anak didik . Karena saran dan antusias peserta anaku ntuk belajar seni lukis semakin banyak. Akhirnya menambah ruangan lagi hingga areanya lebih luas.

Meski sudah berjalan 4 tahun, pembentukan sanggar ini tidak lepas dari tantangan, terutama di awal pembentukannya yang berat untuk melakukan promosi dan saat ini untuk menjaganya agar tetap eksis.

"Dulu untuk promosi juga sempat meminta bantuan pihak RT/RW setempat untuk membagikan informasi kepada warganya mengenai adanya kegiatan ini di kelurahan, juga teman teman seniman,"  beber Eko Budiono kepada awak media.


Saat ini Eko Budiono mengaku Sanggar Lukis Ceria direspon baik oleh banyak wali murid, bahkan tidak sedikit orang tua anak yang mengaku kesenangan di sanggar terbawa hingga rumah, yang mana anak-anak masih asik melanjutkan gambar mereka seperti menemukan permainan baru.

Kegiatan Sanggar berjalan setiap hari Kamis sampai Sabtu. Selama 2 jam dari pukul 15.00 - 17.00 Wita.  "Harapan kami simpel, semoga apa yang kita ajarkan di sanggar menjadi ilmu yang bermanfaat dikemudian hari, dan jika ada yang memang terjun ke dunia seni, ilmu ini bisa mereka kembangkan," katanya.


Endang  selaku asisten Sanggar Lukis Anak Ceria (istri Eko Budiono) memiliki tanggapan bahwa kegiatan ini bermanfaat menjadi media bagi anak untuk melakukan kegiatan yang positif.

"Selain untuk mengasah fokus dan bakat anak, terkadang anak jika tidak ada kegiatan mainnya HP saja, jadi ini bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget," ucap Endang yang ikut mendampingi kegiatan mewarnai.

"Jadi ya harapan saya ingin anak anak bisa mengasah lebih jauh kemampuannya, dan jika mungkin dihadapkan dengan lomba dirinya bisa lebih siap," pungkas Eko Budiono.

(CSan)


Baca Juga

View

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Rizal Diansyah, ST

Pimpred Media Jawapes. WA: 0818306669

Countact Pengaduan