bhayangkari Polsek Sukapura turut memeriahkan acara sunset music dijembatan kaca kabupaten Probolinggo (Dok: // Foto istimewa)
Jawapes Probolinggo – Festival tahunan Bromo Sunset Music and Culture kembali digelar dengan antusiasme tinggi. Perhelatan edisi ketiga iniberlangsung di kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan menjadi magnet bagi ribuan pengunjung serta pelaku industri kreatif.
Ajang tersebut menampilkan kombinasi pertunjukan seni, budaya, dan pasar UMKM yang dikemas menarik di lokasi terbuka. Tak hanya menghibur, kegiatan ini juga membuka ruang ekspresi bagi para pelaku usaha lokal dalam memasarkan produk unggulannya.
Bhayangkari Polres Probolinggo dan Bhayangkari Ranting Sukapura turut mendukung penuh acara ini. Mereka hadir dengan aneka sajian kuliner khas, yang disiapkan langsung oleh anggotanya sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian rakyat.
Ketua Bhayangkari Ranting Sukapura, Melya Ardhi, menyatakan bahwa keikutsertaan pihaknya menjadi bagian dari komitmen institusi dalam membina usaha masyarakat dan mendorong sektor wisata berbasis budaya. "Kami berharap kegiatan seperti ini dapat memperluas manfaat ekonomi di daerah," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Heri Mulyadi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen yang telah mendukung terselenggaranya festival. Ia optimistis, jika kolaborasi terus dibangun, maka potensi ekonomi kreatif dan sektor pelancongan akan semakin berkembang.
Menurutnya, keberlanjutan gelaran serupa sangat penting untuk mendongkrak kunjungan wisatawan sekaligus menambah pendapatan asli daerah. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk menjadikan Bromo sebagai pusat aktivitas budaya dan ekonomi kreatif di wilayah tapal kuda.
Momentum ini sekaligus menjadi ruang promosi bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada pasar yang lebih luas. Beragam makanan, kerajinan tangan, hingga fesyen lokal menjadi daya tarik tambahan dalam rangkaian festival.
Masyarakat dan wisatawan tampak antusias menikmati pertunjukan musik dan tari tradisional di bawah panorama matahari terbenam khas Bromo. Perpaduan antara seni dan alam menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan.
Panitia berharap event ini bisa menjadi agenda tahunan unggulan dan terus dikembangkan dengan konsep yang inovatif serta inklusif. Harapannya, Bromo tak hanya dikenal karena keindahan alam, tetapi juga sebagai destinasi kreatif bertaraf nasional.
Dengan semangat kebersamaan, festival ini diharapkan mampu menjadi contoh nyata bagaimana seni, budaya, dan ekonomi dapat tumbuh seiring demi kesejahteraan masyarakat lokal. (Id)
View
Posting Komentar