Probolinggo Siap Bangkit, Menteri Sosial Dorong Percepatan Pengentasan Kemiskinan




Jawapes, Probolinggo – Kabupaten Probolinggo masih berada di peringkat keempat daerah termiskin di Jawa Timur. Fakta ini menjadi perhatian pemerintah pusat, terutama Kementerian Sosial Republik Indonesia, yang menyatakan komitmen untuk mendampingi langkah-langkah percepatan pengentasan kemiskinan.




Dalam kunjungan kerja ke Pendopo Kabupaten Probolinggo, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa kementeriannya siap memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. “Kami hadir bukan untuk menghakimi, tapi untuk berkolaborasi,” tegas Gus Ipul, Rabu (14/5).


Ia menyebut bahwa program berbasis pemberdayaan akan menjadi prioritas. Menurutnya, penanganan kemiskinan tidak cukup hanya dengan bantuan sosial, namun juga harus menyentuh sektor pendidikan, ketenagakerjaan, dan pengembangan ekonomi lokal.


Bupati Probolinggo, Muhammad Haris Damanhuri Romly, menyambut baik dukungan dari pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyusun sejumlah kebijakan strategis. “Fokus kami adalah membuka akses pendidikan, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat UMKM,” ujar Haris.


Bupati yang baru dilantik itu menambahkan bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Ia mengakui tantangan yang dihadapi cukup kompleks, namun optimistis dapat dilalui dengan kolaborasi semua pihak.


Gus Ipul menilai bahwa Probolinggo memiliki potensi besar untuk keluar dari jerat kemiskinan. “Saya melihat semangat perubahan di sini sangat kuat. Ini modal penting untuk bangkit,” katanya usai berdialog dengan jajaran pemerintah kabupaten dan kota Probolinggo.


Koordinasi antara pusat dan daerah, menurutnya, menjadi kunci utama. “Jika pusat dan daerah berjalan seirama, target pengurangan kemiskinan bisa dicapai lebih cepat,” kata mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.


Kementerian Sosial, lanjutnya, juga siap mengintegrasikan program nasional dengan kebijakan daerah. Hal ini dilakukan agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan lokal.


Pembangunan infrastruktur dasar turut disorot dalam strategi pengentasan kemiskinan. Gus Ipul menilai bahwa infrastruktur yang baik akan membuka akses ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara program Presiden dan kebijakan kepala daerah. Menurutnya, penyelarasan arah pembangunan akan memperkuat efektivitas program-program sosial yang dijalankan.


Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan akan terus diperluas. “Kami ingin masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi,” ujar Gus Ipul.


Dengan dorongan pusat dan kesiapan daerah, harapan untuk memutus rantai kemiskinan di Probolinggo semakin terbuka. “Kami ingin menjadikan Probolinggo sebagai contoh daerah yang berhasil keluar dari garis kemiskinan,” tutup Gus Ipul.(Id)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama