Jawapes LUMAJANG - Petani berharap pemanfaatan bendungan Boreng di Kelurahan Rogotrunan, Lumajang terus dimaksimalkan. Sabtu (12/4/2025).
Setelah diresmikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa 6 Maret 2025 kini Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang berupaya melakukan percepatan untuk pembersihan saluran di sekitar Bendungan Boreng.
Saluran yang dimaksud adalah saluran penghubung antara Bendungan Boreng dengan area sawah di 3 desa, yaitu Desa Boreng, Desa Blukon, dan Kelurahan Rogotrunan. Pembersihan saluran sedang dikebut agar bisa segera memaksimalkan aliran air dari Bendungan Boreng ke persawahan.
Kepala Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro menegaskan bahwa pembersihan saluran sejatinya adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Akan tetapi demi percepatan, pembersihan saluran dilakukan bersama Pemprov Jatim.
"Sesuai dengan tujuan dibangunnya, Bendungan Boreng ini adalah upaya kita untuk mengembalikan pelayanan irigasi area persawahan seluas 306 hektar yang ada di 3 desa di Lumajang," tegas Baju, Kamis (10/4/2025).
"Nah, setelah diresmikan oleh Ibu Gubernur, Bendungan Boreng ini sudah bisa beroperasi sebenarnya. Tapi ternyata memang ada kendala, saluran irigasi ke sawah-sawah warga itu ternyata butuh dibersihkan supaya aliran dari bendungan ke sawah bisa benar-benar lancar, tak tersumbat," imbuh Baju.
Untuk itu, langkah lanjutan yang kini dilakukan Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang adalah melaksanakan normalisasi jaringan yang sudah tujuh tahun tidak memberikan pelayanan irigasi.
Baju kemudian mendetailkan, upaya normalisasi yang tengah dilakukan meliputi normalisasi saluran dan pembersihan tanaman dalam saluran sepanjang 1.500 meter. Selain itu juga melakukan rehabilitasi pasangan saluran yang rusak, bocor ataupun jebol sepanjang 1.350 meter.
"Karena sudah sekitar 7 tahun tidak teraliri air, maka saluran-saluran ke sawah itu terbengkalai, ada yang sudah sangat dangkal, ada yang penuh tanaman liar, dan ada yang rusak-rusak ataupun jebol. Maka hal itulah yang sedang kita perbaiki dan kita kebut pengerjaannya," tegas Baju.
Kegiatan telah diawali dengan melaksanakan survey bersama dan penelusuran jaringan. Kegiatan tersebut telah dilakukan pada tanggal 28 Maret 2025. Tim telah diterjunkan khususnya untuk mengasesmen kondisi di lapangan.
"Jika saluran semua sudah bersihkan, dinormalisasi maka Bendungan Boreng mampu mengalirkan debit sebesar 1.476 liter per detik. Dan ini sangat cukup untuk mengairi sawah masyarakat, karena pada dasarnya kebutuhan untuk mengairi 306 ha sawah yang ada di sana hanya 550,8 liter per detik," pungkas Baju.
Renovasi Bendungan Boreng dilakukan menggunakan dana APBD Provinsi Jatim Tahun Anggaran 2024 senilai Rp13,1 miliar. Tujuan renovasi DAM Boreng untuk memulihkan aliran air ke lahan pertanian di 3 desa sekaligus upaya memulihkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di kawasan itu.
Diresmikannya DAM Boreng membawa kabar baik bagi petani dan masyarakat sekitar. Sebab, sudah lebih dari 4 tahun petani tidak bisa bercocok tanam secara optimal.
Penyebabnya, DAM Boreng jebol sehingga air dari Kali Asem yang merupakan sumber air daerah irigasi tidak bisa dibendung dan dialirkan melalui jaringan irigasi yang ada.
Ketua DPC ikatan penulis dan jurnalis Indonesia kabupaten Lumajang memberikan apresiasi buat SDA Provinsi Jawa Timur dan UPT SDA Provinsi Jawa Timur di kabupaten Lumajang karena terus bergerak cepat memberikan pelayanan yang baik kepada petani khususnya irigasi untuk persawahan.
" Tentunya setelah peresmian dam boreng ini harus terus dioptimalkan sampai benar benar petani merasa lega kalau sawahnya sudah teraliri dengan baik dan sempurna," tindasnya.
(Eko)
Pembaca
Posting Komentar