![]() |
Proses evakuasi jenazah seorang nelayan yang ditemukan di perairan Kalbut oleh Tim SAR Gabungan |
Jawapes, SITUBONDO - Tim SAR Gabungan Satpolairud Polres Situbondo bersama BPBD, TNI AL Panarukan, Tagana dan Basarnas Jember melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang atau lost contact saat mencari ikan di sekitar perairan laut Kalbut.
Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, SIK, MIK., melalui Kasatpolairud AKP Gede Sukarmadiyasa, SH, MH menerangkan, kejadian terjadi pada Senin sekira pukul 16.00 Wib, Subakri (58) warga Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan berangkat melaut sendirian dengan menggunakan perahu jaring miliknya berwarna biru tua dari Pelabuhan Lama Panarukan menuju lokasi menangkap ikan di sekitar perairan laut Kalbut kurang lebih 5 Mil dari Pelabuhan Lama Panarukan. Kemudian sampai Hari Selasa korban belum pulang, sehingga pihak keluarga melaporkan ke Pos Satpolairud Polres Situbondo di Panarukan.
"Setelah menerima laporan, Tim gabungan melakukan pencarian pada hari pertama, Rabu 6 November mulai pukul 08.00 Wib sampai 16.00 Wib. Tetapi belum membuahkan hasil karena korban belum ditemukan," kata AKP Gede Sukarmadiyasa, Kamis (7/11/2024).
Lebih lanjut, AKP Gede Sukarmadiyasa menjelaskan, SAR atau pencarian dilanjutkan hari ini, mulai pukul 08.00 Wib dan pada sekitar pukul 08.30 Wib jenazah korban ditemukan di perairan Kalbut sekitar 4 mil dari bibir pantai oleh nelayan Sutrino dan Eko. Selanjutnya, tim SAR menuju tempat penemuan jenazah dan langsung mengevakuasi ke darat di Pantai Muara Kasih, Desa Gelung Panarukan. Kemudian, jenazah korban dibawa ke RSUD Abdoer Rahem Situbondo guna pembersihan jenasah dan dilakukan identifikasi oleh Inafis Polres Situbondo. Dan dari sidik jari yang masih bagus dicek menggunakan alat mambis yang sudah terintegrasi dengan data Dukcapil. Hasilnya data identitas korban sama dengan E-KTP korban Subakri. Sedangkan berdasarkan post mortem dan ante mortem dari keluarga ditemukan ciri-ciri fisik seperti kuku dan pakaian yang digunakan, sehingga diyakini oleh keluarga korban bahwa jenazah tersebut adalah Subakri.
"Setelah dipastikan benar korban adalah Subakri, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi jenazah dengan membuat surat pernyataan. Karena sudah menerima dan menyadari bahwa kematian korban adalah takdir, keluarga membawa korban untuk dimakamkan," ujarnya. (*)
Pembaca
Posting Komentar