Polda Jatim Bongkar Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Sita 84 Kg Sabu dan 2.100 Ekstasi

Ditresnarkoba Polda Jatim membongkar sindikat narkoba internasional Fredy Pratama 

Jawapes Surabaya,- Ditresnarkoba Polda Jatim menangkap dua anak buah Fredy Pratama. Mereka adalah ABM (35) asal Bandung, yang tinggal di Banjarmasin, dan YDS (22) asal Palangkaraya.

Dari tangan keduanya, Ditresnarkoba Polda Jatim menyita barang bukti sabu 84 kilogram (kg) dan 2.100 butir pil ekstasi.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto menjelaskan, terungkapnya sindikat ini bermula dari adanya laporan peredaran narkoba yang diduga mengarah ke bandar kelas kakap, yang kini menjadi DPO Polri, yakni Fredy Pratama alias Miming alias Amang alias Guinea.

Dalam penyelidikan, tersangka ABM diduga menjadi tangan kanan Fredy Pratama. Tim Ditresnarkoba Polda Jatim lantas bergerak ke Bajarmasin. Di sanalah, ABM dapat diamankan.

"Dalam kasus ini ada dua tersangka yang diamankan. Mereka ditangkap di tempat berbeda dan waktu yang berbeda. Yang pertama diamankan yaitu tersangka ABM ini," terang Imam saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Selasa (23/7/2024).



Imam menyebut, ABM ditangkap di sebuah rumah kontrakan di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan pada 24 Mei 2024. Dari tangannya, tim menyita 41 bungkus teh china berisi sabu seberat 43 kilogram dan tas koper serta ransel berisi 2.100 pil ekstasi.

Usai meringkus ABM, Tim Ditresnarkoba Polda Jatim lantas melakukan pengembangan terhadap kurir dari sindikat ini, yakni tersangka YDS di wilayah Banjarmasin.

Dalam pengembangan itu, YDS tengah bersembunyi di sebuah mal kawasan Banjarmasin. Di situlah, ia dapat diamankan.

"Yang bersangkutan (YDS) ini diamankan pada 21 Juni 2024. Saat dilakukan penggeledahan di dalam mobilnya, ditemukan 43 bungkus teh china seberat 45 kilogram narkoba jenis sabu. Jadi, total dari dua tersangka ini, diamankan barang bukti 84 kilogram sabu," beber Imam.

Sementara dalam pemeriksaan, ABM dan YDS mengaku telah cukup lama menjadi jaringan Fredy Pratama. Barang terlarang tersebut, katanya semuanya milik Fredy.

Rencananya, narkoba jenis sabu dan ekstasi itu hendak diedarkan di seluruh kota-kota besar di Indonesia.

"Kami masih akan terus kembangkan kasus ini. Karena ini merupakan atensi dari pimpinan. Kami terus dalami, selidiki lagi. Mudah-mudahan bisa mengungkap lagi jaringan di atasnya," tandas Imam.

Sedangkan dari kasus ini, polisi telah menyelamatkan 220 ribu jiwa lebih dari pengaruh gelap narkoba. Sekaligus untuk memperingati Hari Anak Nasional yang juga bertepatan pada hari ini.

(RD82)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama