Pagelaran Wayang dan Peluncuran Buku Taruna Pangareping Bangsa



Jawapes Surabaya -  Wayang kulit selalu memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya di kalangan masyarakat Jawa, tetapi juga di seluruh Indonesia. Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menggelar sebuah pagelaran wayang kulit yang sangat istimewa, menggabungkan budaya dan pendidikan. Sabtu (28/10/2023)

Dihadiri oleh seluruh Struktural 3 Satuan Pendidikan dibawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Surabaya. Acara tersebut juga menjadi platform untuk peluncuran buku berjudul "Taruna Pangareping Bangsa," yang merupakan hasil karya komunitas penulis geguritan yang berbakat.


Pagelaran Wayang kulit ini, diadakan di Parkir timur Untag. Menghadirkan dalang terkemuka, Ki Eko Kondho Prisdianto. Ki Eko Kondho Prisdianto adalah salah satu dalang ternama yang telah memainkan wayang selama puluhan tahun telah menghibur berbagai generasi. 

Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., mengatakan dalam sambutan. Acara ini memiliki tujuan ganda yaitu melestarikan budaya bangsa tentang nilai-nilai tradisi Jawa yang kuat. "Kami sangat bangga bisa mengadakan acara ini. Kami ingin memastikan bahwa budaya tradisional kita tidak hilang, dan kami juga ingin menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menghormati warisan budaya leluhur kita ini." Ucap Mulyanto.


Wayang kulit adalah salah satu bentuk seni yang sangat khas di Indonesia, terutama di Jawa. Dalam pertunjukan wayang kulit, para penonton dapat menikmati cerita-cerita klasik yang diambil dari epik-epik Jawa yang kaya akan pesan/pitutur yang bermanfaat bagi kehidupan. Pagelaran ini adalah upaya untuk memastikan bahwa cerita-cerita ini terus diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Tentu saja, yang membuat pagelaran ini lebih istimewa adalah peluncuran buku "Taruna Pangareping Bangsa."  hasil kolaborasi antara komunitas penulis geguritan. 

Salah satu penulis buku ini,  J. Subekti, S.H., M.M.,  mengungkapkan perasaannya, "Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari proyek ini. Saya berharap buku ini dapat menjadi bahan bacaan yang menginspirasi anak-anak muda untuk mencintai budaya kita." Ujar Subekti.

Buku "Taruna Pangareping Bangsa" akan tersedia untuk umum dan dapat diakses melalui perpustakaan untag Surabaya. 

Pagelaran wayang dan peluncuran buku "Taruna Pangareping Bangsa" ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat Surabaya. Kurang lebih 900 orang yang hadir, dari berbagai kalangan usia memadati lokasi acara ini. Mereka terpesona oleh keindahan seni wayang dan terinspirasi oleh semangat pelestarian budaya bangsa.

Kegiatan ini juga mewakili komitmen Untag Surabaya dalam mempromosikan budaya Jawa dan nilai-nilai pendidikan yang kuat. Acara semacam ini membantu menjembatani kesenjangan antara budaya tradisional dan dunia modern, memungkinkan generasi muda untuk merasakan kekayaan budaya Indonesia sambil tetap terhubung dengan pendidikan yang berkualitas.

Dalam dunia yang terus berubah dan berkembang, menjaga warisan budaya adalah tugas yang sangat penting. Melalui pagelaran wayang kulit serta peluncuran buku "Taruna Pangareping Bangsa," Untag Surabaya telah memberikan contoh positif tentang bagaimana budaya tradisional dan pendidikan dapat berpadu harmonis.


(Myka. F/CSan)
Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama