Melalui GCC Dindik Jatim Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan

 




Jawapes Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Jawa timur Aries Agung Paewai menyebut peminat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Creative Camp tahun 2023 meningkat signifikan. 



Tahun ini, sebanyak 31.415 peserta mendaftar untuk adu karya inovasi di ajang bergengsi tingkat provinsi. Jumlah peserta ini naik 71 persen, dibanding tahun 2022 yang hanya 18.339 peserta.


Kenaikan jumlah peserta ini, diharapkan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai dapat membawa perubahan dalam peningkatan kualitas pembelajaran di Jawa Timur. Tidak semata-mata hanya menakar prestasi. Lebih dari itu, peningkatan jumlah peserta yang berasal dari guru, pengawas sekolah dan kepala sekolah ini didasarkan pada motivasi tinggi untuk melakukan perubahan dan peningkatan kreatifitas di lingkungan sekolah.


"Jadi mereka memang termotivasi dengan sendirinya. Keinginan keras untuk melakukan perubahan-perubahan (peningkatan kualitas). Kalau ada reward dan punishment adalah bagian perantara. Tapi secara signifikan adalah perubahan mindset. Jika tidak mengikuti perubahan yang terjadi saat ini mereka (guru, kepala sekolah) akan tertinggal jauh," ujar Aries, usai pembukaan GTK Creative Camp (GCC), Senin (21/8).


Terpisah, lebih lanjut Melalui GCC aries berharap untuk kedepannya membuat guru serta kepala sekolah dan pengawas akan makin yakin dan percaya diri akan kualitas dan mutu yang dimiliki karena terapresiasi melalui wadah GCC ini.


Jika dalam penilaian tim juri ada prestasi yang signifikan diraih, Aries menambahkan, tentu hal tersebut akan memotivasi guru serta kepala sekolah lainnya untuk menjadi bagian sasaran yang diharapkan.


"Kita harapkan prestasi yang diraih itu jadi pemacu bagi mereka yang ingin berprestasi," imbuhnya.


Wadah semacam ini, sebut Aries juga untuk mempersiapkan tantangan kedepan. Yakni era distrupsi atau double distrupsi yang mengarah pada digitalisasi. Kedua yakni kehidupan sosial masyarakat.


"Kehidupan sosial masyarakat ini berkaitan dengan permasalahan dalam dunia pendidikan. Dua hal ini jadi penguatan kita agar tidak terjerumus dalam permasalahan sosial masyarakat. Tapi menjadikan pemecahan masalah melalui digitalisasi. Karena muaranya inovasi ini berawal dari permasalahan sosial masyarakat dan pembenarannya melalui inovasi," jelasnya.


Kepada para peserta, Aries juga berpesan agar maindset dirubah. Dari tujuan utama untuk mendapat penghargaan atau memenangi kompetisi. Menjadi maindset untuk perubahan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan yang semakin baik.


"Maka perlu langkah-langkah strategi dan inovasi yang dilakukan sehingga ada minat guru dan kepsek untuk mengarah pada penghasil inovasi. Karena untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045 yang harus berhadapan dengan dunia digital yang canggih, maka diperlukan SDM yang unggul. Dan ini dibangun lewat pendidikan," tegasnya.

(Achmad)

Baca Juga

Pembaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama