![]() |
Dokumentasi Plang RAB dan foto Jalan Usaha Tani Desa Pejogol |
Jawapes Banyumas,- Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan dan lnfrastruktur di Desa Pejogol Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, yang anggarannya bersumber dari Dana Desa (DD) menjadi sorotan publik khususnya warga desa di sekitar RT.01/ RW.02, Rabu (26/07/2023).
Saat awak media menemui salah satu warga yang enggan disebutkan namanya dirumahnya, pada Kamis 20 Juli 2023 kemarin sekira pukul 10.00 WlB mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa, terhadap pelaksanaan program ketahanan pangan dan insfrastruktur di desanya. "Uang sebesar Rp.76 juta kemudian dibelikan kambing sebanyak 52 ekor, terus dipelihara selama enam bulan. ketika dijual hanya harga sebesar Rp.37.700.000. Bukannya untung malah rugi yang didapat" katanya.
Awak media kemudian menemui Sahuri yang mengelola ternak kambing tersebut dirumahnya, ia menyampaikan bahwa diduga dalam pembelian awal sebanyak 52 ekor terlalu mahal."Meskipun dalam pemeliharaan selama enam bulan sebelas hari ada yang mati tujuh ekor, karena saya melihat dalam pertumbuhan ternak kambingnya sangat bagus. Tapi orang untungnya sudah diambil duluan si gemana lagi" Ucapnya.
Menurut salah satu warga (RT.01/RW.02), bukan hanya program ketahanan pangan saja yang dinilai amburadul, adalagi pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) dan para KPM - RTLH pun sama -saja dinilai amburadul. "Kalau Pembanguna Jalan Usaha Tani (JUT), Desa Pejogol Kecamatan Colongok, Tahun Anggaran 2023, Sumber Dana dari Dana Desa (DD) dengan Nilai Anggaran (48.155.000), dengan volume lebar 2,5 meter dan panjang 172 meter. hanya bentuk pengerjaan pengerasan saja", Proyek pembangunan apapun yang dikerjakan seharusnya sesuai dengan apa yang tersirat dalam (RAB) dan pelaksanaanya Sesuai Spesifikasi Teknis. sehingga akan nampak bangunan yang bermutu dan berkuwalitas, sehingga masyarakat merasa diuntungkan.
Pekerjaan tersebut diduga tidak Memenuhi Standar Spesifikasi teknis dan dimensi komponen jalan usaha tani, yang semesti nya sesuai standar Telford adalah batu belah berukuran 15x20 cm dan dalam pemasangannya berdiri artinya Permukaan batunya 15 cm mendatar, 20cm dari permukaan atas ke bawah yang mempunyai ketebalan Minimal Sepertiga dari panjang, Dan pelaksana pengerjaan nya pun terkesan lalai yang seharusnya menggunakan pasangan batu tepi ukuran 15/20 cm. Ungkapnya.
Sedangkan untuk sejumlah 18 KPM (Kelompok penerima manfaat) RTLH (Rumah tidak layak huni) besarannya tidak sama, ada yang menerima bantuan Rp.9 juta, Rp.7 juta dan Rp.5 juta."Setahu saya penerima bantuan RTLH ya nilai nominalnya sama, tidak ada unda usuk (banyak sedikit) jadi menurut saya aneh dan janggal harus kepada siapa kita harus mengadu" tuturnya.
Diperoleh informasi dari Karsih warga (Rt.01/Rw.01) penerima bantuan RTLH menyampaikan bahwa, ia menerima bantuan untuk bedah rumah sebesar Rp.5.500.000, berupa material tiga batang glugu untuk penglari dengan rincian dua batang panjang sekitar enam meter 10 cm x 20 cm. Seng asbes sebanyak 10 lembar dan kalsiboard 22 lembar dan kaso sekitar 20 batang, kata Karsih.
Sementara, Kepala Desa Pejogol saat di konfirmasi diruang kantornya Jum'at 21 Juli 2023, sekira pukul 13.30 WlB menjelaskan bahwa, awalnya program ketahanan pangan dihibahkan ke pihvak BUMDes untuk mengelolanya.
"Dengan dibelikan kambing sebesar Rp.76 juta dan mendapatkan 52 ekor kambing untuk penggemukan rencana untuk digemukan selama 3 bulan dan melibatkan dua orang pemelihara dengan upah masing - masing Rp. 50.000," terangnya.
Menurutnya, dari hasil pantauanya dari tiga bulan pertama kambing yang dipelihara belum pada gemuk sehingga pemeliharaan ditambahkan agar tambah bobot diharapkan dapat keuntungan kalau dijual. Namun dengan seiringnya waktu hingga enam bulan sebelas hari dinilai belum juga sesuai dengan harapan, terlebih rumput bakal pakan juga harus membelinya, iapun berkoordinasi dengan BPD untuk dijual kambing tersebut.
"Sedangkan hasil penjualan kambing sebanyak 45 ekor karena yang tujuh ekor mati maka mendapatkan uang sebesar Rp.37.700.000 ribu dan uangnya ada di BUMDes yang rencana akan dibelikan kambing lagi dengan cara yang berbeda yaitu dengan bagi hasil anakan kambingnya, agar ketahanan pangan tidak berhenti" jelas Kades Wito.
Disinggung soal Pelaksanaan pembangunan Desa, Pembangunan Telfrord Jalan Pertanian yang biasa di sebut Jalan Usaha Tani (JUT), dari anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2023, dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rp:48.155.000,00. (Empat Puluh Delapan Seratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah). ia menyebutkan bahwa pada saat itu pengerjaannya pada musim kemarau sehingga saat pemadatan dengan wales kurang sempurna.
Pemadatannya saat musim kemarau dan tanahnya juga padat, sehingga batu - batu belah yang di wales kurang masuk jadi ketika ada musim hujan ada yang naik pasangan batunya. Sedangkan untuk warga penerima bantuan RTLH sebelumnya kami lakukan survey melibatkan tim dari unsur BPD, perangkat desa, juga unsur masyarakat lainnya. Jelas Kades
"Mereka warga penerima RTLH ada yang terima Rp.5 Juta, Rp.7 juta dan Rp.9 juta memang tidak sama besarnya karena melihat kebutuhan material di masing - masin penerima bantuan RTLH" pungkas Kades Wito.
(Tri/Red)
Pembaca
Posting Komentar